.
.
.
©Lipzs48
.Pukul lima,
Jungkook sudah berada di bandara seperti yang sudah di janjikan dengan Namjoon kemarin malam.
Dirinya sudah meninggalkan apartemennya dari pukul dua siang untuk melihat-lihat kota seoul dan sempat pergi ke toko buku besar yang sering ia lihat di internet soal ke lengkapan buku langka incarannya, beruntungnya Jungkook mendapatkan nya walau cetakan ke dua.
"Permisi",
Jungkook sedikit terjengat dalam lamunanya, bergeser sedikit dari tempatnya duduk agar seorang pria tersebut mendapatkan sela kursi panjang itu.
"Apa kau punya rokok?"
Jungkook menatap sekitar, bersangka bahwa pria itu tidak berbicara dengannya. Namun ia menepuk lengan Jungkook pelan, "Kau"
Jungkook mengerjap, dan menatapnya "Oh"
"Maaf tapi saya tidak merokok" Pria itu menghembuskan nafas malas dengan ketara lalu pergi dari sana, manjadikan Jungkook tidak enak.
Dan masih dengan buku yang ia pegang, dirinya memfokuskan kembali pada halaman ke tiga belas-dimana kasus korupsi bisa saja terjadi karena kebiasaan sejak kecil.
Dua puluh menit lagi pesawat yang ia tunggu datang, dan hormon biologis untuk ke kamar kecil meningkat.
17:25, Jungkook melirik arloji di tangannya.
Ia sempat mendengar bahwa pesawat yang ia tunggu akan terlambat tiga puluh menit hingga satu jam karena cuaca.
Jungkook juga sempat mengecek kembali pencarian terakhir yang ia kunjungi di internet tentang sosok yang akan ia temui hari ini—ia tersenyum, bangga akan kemampuan yang ayahnya turunkan untuk menjadi seorang hacker pemula.
Dan ponselnya bergetar tanda panggilan masuk-dari Jimin
"Hei Jung!"
"Ya?"
"Kau benar-benar mengirimkan satu dus ramen cup dan novel Holmes milikmu?! Kau-"
Jungkook tertawa, "Lalu?"
Ada deheman di sebrang telponnya,
"Ya, Aku, uh-Aku menyayangi mu, Kook"
"Ew, kau homo sekali, hyung"
"Kau yang homo, sayang-"
Jungkook terbelak saat peng
umuman pesawat yang ia tunggu sudah hampir sampai, "Hyung, akan ku hubungi lagi nanti"Jimin berteriak dari sebrang, menjadikan Jungkook mendekatkan lagi poselnya pada telinganya,"Ada apa?"
"Aku harus ke kamar kecil, ada seserorang yang harus ku temui sehabis ini"
Jungkook mematikan ponselnya setelah Jimin memberikan semangat padanya dan bergegas mencari toilet terdekat.
Ia setengah berlari saat memperhatikan jam tangannya yang terus berjalan lebih cepat dari dugaannya. Dirinya harus cepat menuntaskan panggilan biologisnya sebelum pesawat yang ia tunggu sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[] COLOUR [] bott!kook
Fanfiction[bottom! Jungkook] "J-Jeon Jungkook. Divisi patroli Busan, sir..." "Saya tidak bisa menerima banci. Apalagi bocah" warning! boyXboy