sebelum baca, coba lihat
moodboard buku ini di bab
rekam gambar. lalu ubah
theme jadi gelap ya!
"sa, i love alphabets especially u,"
"smooth,"
"ada satu lagi,"
"apa?"
"can i call you imagine without iag?"
"the moon is beautiful isn't?"
"kamu gombal lagi jen? ini udah yang ke lima kali hari ini—"
"ssst, udah jawab aja," jeno meletakkan telunjuk tepat pada bibir reina
"hm, the moon was always beautiful,"
"kamu curang,"
"curang kenapa?"
"kamu tau semua tentang aku sewaktu pergi, sedang aku tidak tau kabarmu sama sekali,"
jeno terkekeh mencubit pipi reina, "salahin darren yang hobi laporan,"
reina mengusak surai kelam pemuda yang tengah menelungkupkan wajah pada meja, "ngantuk ya? tidur dulu aja. nanti kalau sudah selesai kubangunkan,"
"pinjam tangannya,"
"buat apa?"
"kugenggam."
"jen, aku mau kirim fotomu ke nasa,"
"hah kenapa?"
"because you are a star,"
"jen, ikat rambutku hilang,"
"terus itu yang di pergelangan tanganmu apa?"
"aku capek, sakit sekali rasanya sampai mau mati,"
"ssst, jangan bicara begitu. kamu nggak akan bisa mati kalau belum waktunya. dan lagi, jangan pernah berniat bunuh diri karena yang sayang sama kamu banyak, yang mau kamu terus bernapas ada banyak,"
"kamu salah satunya?"
"iya apa enggak ya?"
"semesta suka bercanda ya?"
"kenapa?"
"aku makin ngerasa nggak berguna,"
"kamu berguna. setiap insan di dunia diciptakan dengan porsinya masing-masing. jangan pernah ngerasa begitu lagi ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
muara ✓
Fanfictiondua insan patah pendamba rumah ekuator © 2020 cover by kanemine.