seusai baskara menenggelamkan raga lalu bersembunyi dibalik telaga tanpa pegangan, rembulan muncul guna menggantikan. memahat pandang selaras yang cantik menawan.
jeno dan reina, dua sukma yang sama-sama dipandang sempurna, elok paras rupa namun capai berpura-pura.
keduanya tengah duduk bersama, bersila pada atas rooftop kafe lentera diguna berbagi kisah hari ini alakadarnya. "kamu tinggal dimana jen?"
jeno yang sibuk mengintimidasi bulan sabit seindah netra milik reina malah berkata, "cantik sekali,"
"apanya?" reina malah bertanya lagi seolah lupa dengan yang sebelumnya.
"namamu," balas jeno jujur
"eh? terimakasih, kamu juga indah kok,"
"aku atau namaku?" goda jeno sembari sengaja mengenai hasta reina dengan sikunya
lantas yang dirayu mendecak, "keduanya," balas reina nampak sekali jika terpaksa.
lantas jeno terbahak, putar balik pada tanya reina diawal, "kamu tadi tanya rumahku ya? biar kujawab, aku tinggal satu kos dengan teman,"
gadis itu mengangguk, tidak bertanya lebih jauh. ripuh sendiri mengindahkan senandika yang ricuh dikepala. tentang klausa yang jeno ucap kemarin malam; reina tela'ah hingga cinta. intinya, kali ini gadis itu enggan mengunci mata, telinga, dan pintu hatinya. hendak dibiarkan terbuka hingga sendirinya lupa.
"sebentar ya," sebelum mendapat sahutan, jeno keburu angkat kaki yang reina tebak beranjak turun ke kafe.
tahu-tahu jeno sudah muncul kembali dengan dua gelas teh dan satu jaket yang disampir atas bahu. diletakkannya teh hijau antara dirinya dan reina. "coba kamu minum, katanya teh hijau lebih menenangkan ketimbang kopi,"
"oh, ya?" reina kelihatan antusias, binar mata itu mengerling, sedang kedua telapak yang tadinya dipertemukan kini ia pisah──meraih secangkir teh yang baru jeno tawarkan.
jeno kini jadi heran, kenapa juga ia bisa dihadapkan dengan perempuan semenggemaskan ini, tapi hobi patah asa juga hati?
EDITED: new playlist, new account
search uname: rourlatte!
selamat malam, semoga selalu bahagia, besok aku double up revisinya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
muara ✓
Fanfictiondua insan patah pendamba rumah ekuator © 2020 cover by kanemine.