keindahan matahari terbenam nyatanya tidak seperti yang kebanyakan orang katakan.
reina termenung diatas gunung kecil tepi pantai, membiarkan hati kecilnya bersorak-sorai.
gadis itu ingat betul kala pagi-pagi sekali jericho pamit undur diri. adam itu memberi seuntai kalimat yang benar-benar menyayat.
"aku pergi dulu, ya. baik-baik disana. jangan kaget kalau besok jari aku ada cincinnya,"
wacana memang gampang dilupa, tapi yang kali ini sukar bagi reina.
membebaskan hubungan dari laki-laki yang berbeda dari kebanyakan, bukan hal yang mudah dilakukan, kendati kata teman-teman 'jericho itu suka gonta-ganti perempuan'
diam-diam, senja yang tadinya membayang mulai berganti petang.
reina berdiri, melangkahkan tungkai tanpa henti dengan tas ransel di bahu kiri. tapak kaki yang tadinya mengarungi alas pasir berhenti di halte bus.
sekitar sepuluh menit bergaul dengan angin malam, tahu-tahu ada orang menawarkan bantuan.
"aku lihat kamu kelamaan nunggu angkutan, mau aku antar pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
muara ✓
Fanfictiondua insan patah pendamba rumah ekuator © 2020 cover by kanemine.