prolog

8K 333 10
                                    

"Bagaimana, kau akan membantuku?"
Ujar seorang Pria yg pria tua yg haus akan uang dan juga jabatan

"Bagaimana kalau aku tidak ingin membantumu? Kau tahu bukan jika berurusan denganku tidak ada yg selamat"

"Aku hanya menginginkan jabatan itu, aku harap kau bisa membunuhnya untukku."

"Aku bisa saja Tuan, tapi ku harap kau bisa membereskannya dengan sendiri karna aku tidak ingin ikut campur dalam hal jabatanmu, dan bayarannya aku ingin kau bayar aku dengan Cash"

Ia langsung mengeluarkan kopernya dan membukanya dihadapan pria tersebut.

"Baiklah, aku akan menyuruh anak buahku untuk membunuhnya"

Ia langsung pergi melangkahkan kakinya membawa uang tersebut dengan entengnya, Nammon merasa puas karna bisa mendapatkan apa yg ia mau walaupun dengan cara yg salah.
.
.
.

Dari dunia ini kita tahu betapa gelapnya langit yg akan di junjung, hitam nya dunia tak sama dengan pikiran orang lain yg terlihat suci nyatanya menyedihkan, semua orang seperti pengemis dalam hal Uang, jabatan bagaimana kalau kita simpulkan dari sinilah letak kebahagiaan seseorang, Uang, pembunuh bayaran, haus akan nafsu dunia.
berpikir sebelum bertindak memang itulah pepatah yg dipakai sebelum melakukan aksi yg menakjubkan, namun mereka begitu serakah untuk mendapatkan apa yg mereka inginkan dan misi pembalasan dendam juga akan terjadi di kehidupan masing-masing menghabiskan tenaga dan juga mengeluarkan peluh untuk para membunuh orang yg munafik.

Seorang Pria gagah dengan tubuh tegap dan sangat seksi, adalah bos Mafia yg dikenal dengan nama Singto, dan keluarga mereka yg terkenal dengan nama Ruangroj, bukan berarti dirinya begitu baik dan juga dermawan, itu bukan sifatnya, ingat itu bukan sifatnya, dia keras kepala, keras dengan orang yg tidak menuruti perintahnya, satu tembakan dikepala membuat orang itu mati seketika, dan dengan wajah dingin lah ia melihat mayat tersebut dengan kakunya jatuh ke aspal.

Sang Prachaya juga tidak peduli dengan ketakutan semua anak buahnya, dia lebih tahu siapa manusia yg mengkhianatinya dan siapa manusia yg paling bodoh dan dengan mudahnya menyebut namanya di depan orang-orang penting, padahal namanya begitu tersembunyi begitu pula dengan wajahnya.

"Apa kalian juga mau seperti dia?" Tanya Singto yg menatap anak buahnya.

Seketika semuanya menggeleng takut, siapa saja akan takut ditembak apa lagi dengan bos yg dikenal kejam dan tanpa ampun menghukum siapa saja yg mengusiknya dan bermain curang padanya, belum pernah ada yg membodohinya, apa lagi untuk berpura-berpura dengannya, Cerdik bisa dikatakan seperti itu, ia sangat mudah mengenali siapa yg berani membohonginya.

"Bubar" perintah Singto sekali teriak saja, dan itu cukup membuat semuanya pergi.

"Sing" Panggil Off jalan menghampiri

Singto yg kini sedang mengambil sepuntung rokok dan meletakkan ke ujung bibirnya mementikkan api keujung rokok tersebut dan menghisapnya secara perlahan menikmati sari dan asap yg masuk kedalam tenggorokannya dan mengeluarkannya secara perlahan sambil mendongakkan kepalanya.

"Katakan ada apa?" Tanya Singto yg tengah bersender disebuah dinding beton.

"Sepertinya ada yg mengincarmu" Off berucap sambil menatap Singto dengan serius.

"Ahahahah" Singto tertawa saat Off mengatakan itu dan tiba-tiba saja Singto melangkahkan kakinya mendekat, jujur Off sedikit takut saat Singto begitu menatapnya dengan tajam seperti ingin memangsa orang tersebut dengan cepat, haus akan darah, dia tidak cukup membunuh satu orang.

"Katakan, siapa yg mengincarku?"
Singto menghisap dan menghembuskan asap rokok tersebut kewajah Off sambil menyeringai.

"Kita belum tahu pasti siapa nama pria tersebut, yg ku tahu dia pernah menyuruh anak buahnya mengintai dirimu"

"Cepat kau cari tahu siapa dia, jika benar-benar ingin bermain denganku"
Singto menyeringai kembali dan berjalan meninggalkan Off yg tengah ketakutan, ia harus mencari cara agar bisa mendapatkan informasi lebih

"Oh iya, kau kerahkan penipu ulung kita untuk mendapatkan informasi darinya" Teriak Singto dan berjalan dengan santai dengan karisma yg tinggi

"Baiklah" Off menelan ludahnya dengan kasar dan berjalan meninggalkan lapangan dengan mayat yg masih mengotori tempat.
Ini hanyalah markas mereka, rumah dan tempat peristirahatan berbeda dari ini.

TBC

Segini dulu aja dari aku, ehehe
Semoga suka dengan ceritaku kali ini.

By me dan ini On Going. Karna aku harus selesaikan cerita Blood Sweet "Officeboy". 😉

00.59

The Two Mafia's Revenge [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang