"Tuan Joss" Panggil Fluke.
"Phi Joss, jangan memanggilku Tuan" Ucap Joss santai.
"Katakan ada apa Fluke??" Tanya Joss yg tengah berjalan masuk kedalam gedung ZhangPo.
"Apa mereka sekejam itu??" Tanya Fluke.
"Yg namanya Mafia tentu saja kejam dan ada juga baik, dan mereka ada di tengah-tengah"
Fluke menganggukkan kepalanya paham karna yg ia tahu hanyalah kekejaman dan bekerja di dunia gelap.
Joss membuka pintu tersebut dan terlihat ada Brangkas besar yg terbuat dari Besi anti karat yg bisa di simpan bertahun-tahun bahkan lebih di sana terletak beberapa jumlah uang dan juga surat penting Rusia yg sekarang jatuh kepada Krist.
"Sekarang kita bawa ini semua dan ini kau hanya di suruh untuk menyimpan dokumen ini baik-baik"
"Baik"
Mereka pun langsung pergi meninggalkan gedung tersebut yg sudah di ubah menjadi nama Zhangpotirat karna itu kemauan Krist.
••••••••••••••••••••••••••
Sesampainya di Thailand Singto dan Krist disambut hangat oleh para anak buah dan dengan hormat menundukkan kepalanya.
"Tuan mari ikuti kami"
Singto dan Krist di ajak kesebuah ruangan lalu Krist merasa heran karna dirinya langsung di pakaikan pakaian yg layaknya seperti pengantin.
Sudah selesai saatnya Krist dan Singto pergi kesebuah ruangan dan didalam sana sudah ada banyak tamu yg memakai pakaian hitam merah sedangkan mereka berdua memakai kemeja putih di baluti dengan bunga indah yg memajangi dada sebelah kiri.
"Kau siap sayang??" Tanya Singto yg masih berada di luar pintu.
"Ini kenapa Phi??" tanya Krist bingung.
"Lihat jika sudah masuk kedalam dan aku akan menunggumu didalam" Singto masuk terlebih dahulu dengan keadaan mata Krist yg di tutup.
Kawanan Singto dan Krist berbaris dibelakang Krist sembari memegang senjata.
Tangan Krist dipegang oleh seseorang dan menuntunnya ke dalam.Semua orang berdiri dan tersenyum dan musik pun terdengar lantang di telinga, Krist menyadari kalau ini adalah musik pernikahan khusus untuk para mafia.
"Menikah," Batin Krist.
Krist membuka penutup matanya dan melihat kesamping ada Phi Gulf yg tengah menggandeng tangannya dan menuntunnya untuk berdiri di hadapan Singto..
"Mendadak bukan??," Tanya Gulf sembari tersenyum.
Singto menatap Krist dengan lembut dan sesampainya dihadapan pendeta langsung saja Singto memegang tangan Krist sesekali mengelusnya.
"Aku gugup" Ucap Singto menatap Krist
Deg deg..Deg deg..
Detak jantung dalam keheningan itu yg dirasakan antara keduanya, walaupun dalam keadaan ramai tetap saja suara detakan tersebut mengalahinya.
"Kalian siap??" Tanya Pendeta meyakinkan.
"Siap" jawab mereka serempak.
Singto menjilat bibirnya yg sudah diberi glossy tapi tetap saja merasa kering.
Pendeta mulai membacakan janji suci pernikahan tersebut "Bos Mafia Singto prachaya siapkah anda menerima Krist sebagai pendamping hidup anda, menemaninya disaat susah dan senang, miskin dan kaya, sehat dan sakit akan selamanya saling mencintai satu sama lain"
"Saya siap menerima Bos Mafia Krist perawat Sangpotirat sebagai pendamping saya dan menemaninya sampai akhir hayat dan mencintainya seumur hidup saya"
"Tuan Krist???" Tanya Pendeta.
"Saya siap" jawab Krist cepat.
"Kedua mempelai silahkan berciuman"
Singto mendekat dan mencium bibir Krist.
Atap gedung di buka, semua kawanan Krist dan Singto menyiapkan tembakannya lalu menembak semua peluru ke atas dan suara tepuk tangan mengiringi semuanya, beberapa Helikopter beterbangan sembari menjatuhkan butiran butiran cantik ke dalam gedung dengan harga yg cukup fantastis hanya mempermewah acara.Semuanya berjalan dengan baik dan lancar, pembalasan dendam sudah dilakukan hingga mereka semua hampir saja mati akibat ulah manusia yg haus akan uang dan juga jabatan.
Mile dan Apo sekarang bekerja di bagian senjata dan merakit bom di Mansion Singto dan juga mereka berdualah yg membantu Tay membuat dekorasi pernikahan mewah kedua bos Mafia dan saat ini mereka juga ikut menampilkan kegiatannya di pernikahan Singto dan Krist.
Dari dunia ini kita tahu betapa gelapnya langit yg akan di junjung, hitam nya dunia tak sama dengan pikiran orang lain yg terlihat suci nyatanya menyedihkan, semua orang seperti pengemis dalam hal Uang, jabatan bagaimana kalau kita simpulkan dari sinilah letak kebahagiaan seseorang, Uang, pembunuh bayaran, haus akan nafsu dunia.
berpikir sebelum bertindak memang itulah pepatah yg dipakai sebelum melakukan aksi yg menakjubkan, namun mereka begitu serakah untuk mendapatkan apa yg mereka inginkan dan misi pembalasan dendam juga akan terjadi di kehidupan masing-masing menghabiskan tenaga dan juga mengeluarkan peluh untuk para membunuh orang yg munafik.Dan semuanya sudah dilakukan penuh oleh Singto dan Krist dan beberapa anggota yg ikut membantunya, saat semuanya sudah selesai akan ada kehidupan selanjutnya yg akan mereka lalui bersama, musuh akan ada dimana-mana dan kebahagiaan menjadi kunci nomor satu untuk mereka berdua walaupun masih banyak yg merasa dengki dan ingin membunuh orang seperti mereka.
"Siapkan mental saat kita berdua sudah terikat" Ujar Singto dengan Krist.
"Tentu saja, masih banyak yg akan mencoba membunuh kita berdua dan mengambil semua aset penting yg sudah kita amankan," Ujar Krist membalas senyuman Singto dan mengecup bibir Singto.
Semua orang berbaris rapi untuk memberi selamat, Singto dan Krist berada di tengah dan menjabati satu persatu tangan yg datang, seluruh anggota Singto dan Krist berbaris dan berfoto untuk kenangan mereka suatu saat nanti.
End
Ending yg membagongkan tapi ya udah lah ya, nantik bosan pulak kelen sama ceritaku hihi
Sehat-sehat ya, dan support kalian menambah semangatku untuk berkarya lagi.
Happy reading dan jangan lupa vote 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
The Two Mafia's Revenge [SingtoxKrist]
Fanfiction[COMPLETED] Di harapkan membaca dari pertama jangan pertengahan mau pun akhir karna nanti tidak tahu alurnya gimana, dan kenapa bisa seperti itu. Benarkah dia pembunuhnya atau ada orang lain dibalik itu semua?? "Kau haus akan uang?" "Kau mengkhian...