"Tuan Prachaya" Panggil Mix
"Tumben sekali kau memanggilku Tuan, ada apa?? Kau membutuhkan uang?" Tanya Singto yg menyesap segelas Wine.
"Oh, tidak tuan, aku ingin meminta izin padamu"
"Minta izin??" Singto meletakkan gelasnya dan berjalan mendekat kearah Mix, ia pun langsung berdiri dihadapan Mix bertatap muka, sungguh membuat Mix gugup dan menelan ludahnya dengan kasar
"Kau ingin kemana?" Singto memegang kerah Mix dan memperbaikinya sambil menepuk nepuk dada dan juga bahu Mix.
"Aku ingin bertemu dengan orangtuaku" Mix mencoba menetralkan suaranya agar tidak tercekat, ia mencoba menahan suaranya, jujur ia sangat takut menatap mata Singto yg begitu tajam menatapnya.
"Mix, apa kau tahu peraturan dirumah ini?" Tanya Singto
"Saya tahu tuan"
"Jika kau tahu kenapa kau ingin melanggarnya? Kau anak buahku dan pekerjaanmu adalah membuat senjata, kau tahu musuh kita dimana-mana dan kau bisa sekali 'Haaapp', memusnahkanmu dalam cara yg begitu sadis"
Mix menarik nafasnya dengan dalam, jantungnya merasa tidak baik sekarang ia ingin sedikit bebas disini namun peraturan tetaplah peraturan, dan itu tak boleh dilanggar sama sekali
"Begini saja Mix, Jika kau masih ingin menemui orangtuamu bujuk mereka untuk tinggal disini"
"Tapi tuan..."
"Kenapa, kau tidak terima, atau kau takut orangtuamu terlibat dalam hal ini?"
Degg
"Temui orang tuamu dan katakan pada mereka aku kirim salam padanya dan meminta mereka untuk tinggal disini" Singto sedikit menyunggingkan senyum dan kembali ke batas dinginnya, karna wajah kepalsuan yg ia tahu adalah saat tersenyum, jika seseorang tersenyum berarti mereka sedang berpura-pura, sungguh menarik senyuman para manusia yg penuh bermuka dua.
"Terimakasih tuan" Mix menundukkan kepalanya dan langsung keluar dari ruangan Singto, inikah rasanya berhadapan langsung dengan tuannya, sungguh membuatnya bergidik ngeri.
"Aku segera kesana..!"
.
.
.
."Mile, kau sedang apa?" Tanya Apo
"Kau tidak melihatku sedang bekerja sayang?" Tanya Mile tersenyum genit, Apo yg merasa terpanggil dengan senyuman tersebut langsung menyempil dan duduk di paha Mile yg sedang menghadap ke komputer
"Apa kau sedang menginginkanku Baby??" Tanya Mile dengan lirihan sensualnya
Mile mengelus punggung Apo membuat rangsangan agar Apo merasa nafsunya tidak bisa terkendalikan.
"Haah" Apo memainkan rambut Mile sambil menikmati setiap elusan yg diberikan Mile
"Bisakah kau berhenti bekerja sebentar sayang, aku sangat menginginkanmu malam ini" Ucap Apo..
"Sure baby, let's do it"
Mile membuka baju Apo dengan kasar dan menjilati Nipple yg berwarna coklat yg sudah mulai mengeras
"Kau wangi malam ini baby"
"Tentu saja aku wangi hanya untuk dirimu sayang"
Mile mencekik leher Apo pelan dan mulai membuat karya merah di setiap ruang tubuh Apo hingga membuat Apo mendesah nikmat karnanya.
"Aahhh"
"Apa kau sudah tidak tahan sayang?" Tanya Mile di sela-sela desahannya.
"Bisakah kita memulainya baby"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Two Mafia's Revenge [SingtoxKrist]
Fanfiction[COMPLETED] Di harapkan membaca dari pertama jangan pertengahan mau pun akhir karna nanti tidak tahu alurnya gimana, dan kenapa bisa seperti itu. Benarkah dia pembunuhnya atau ada orang lain dibalik itu semua?? "Kau haus akan uang?" "Kau mengkhian...