Part 09 🔞

4.9K 269 28
                                    

Selama Seminggu Krist dirumah sakit dan selama itu pula Singto berada di sisinya, ia tidak tahu maksud dari Singto untuk tetap peduli dengannya dan ia juga tidak mengenal seluk beluk keluarga Ruangroj, ia pun kadang sempat terbesit ingin membunuh Singto, dan itu selalu menggentayangi pikirannya dan bisa ia mengendalikan semuanya.

"Kau mau makan?" Tanya Singto

"Tidak"

"Kau menjawabnya dengan ketus, apa aku memiliki salah padamu??"

"Bukankah nada bicaraku selalu seperti ini, untuk apa kau bertanya padaku"

"Aku bisa melihat sisi orang yg sedang kesal Krist, dan kau kesal karna aku berada disampingmu?"

"Cih, kau terlalu percaya diri untuk mengatakan hal itu"

Krist beranjak dari ranjangnya ia sudah bisa berjalan sedikit demi sedikit, badannya juga sudah mulai berisi dan ia juga merasa berat dan malas untuk melangkah.

"Ingin berjalan-jalan? Aku tahu kau bosan, Siang nanti kau sudah boleh pulang"

Deg
Apakah aku tidak bertemu dengan singto lagi kalau dirinya pulang saat ini??

"Baiklah sepertinya akan lebih baik jika kau menuntunku"

"Tentu saja" Singto meletakkan berkasnya dan mengajak Krist berjalan-jalan tanpa menggunakan kursi roda.

"Kau tahu kalau gedung MG sudah tidak ada lagi"

"Maksudmu?" Krist hampir tak mengerti.

"Gedung Milik Phi-mu sudah di ledakkan dengan orang yg tak bertanggung jawab"

"Ha??"

"Aku mengatakannya baru kali ini padamu dan aku juga tidak ingin memberitahumu lebih awal waktu itu."

"Lalu?? Apa kalian sudah mencari siapa pelakunya?" Tanya Krist berhenti berjalan.

"Bukankah aku mengajakmu bekerjasama Krist, dan aku saat ini menunggumu pulih"

"Hei tuan, aku sudah pulih, jangan menganggapku lemah"

"Aku tidak menganggapmu lemah, tapi aku menganggapmu cinta pertamaku"

Bluusshh

Pipi Krist merah seketika saat Singto menggodanya, dan itu sungguh membuat hatinya berbunga saat ini, ia merasakan jika berada didekat Singto ia merasa aman.

"Jangan menggodaku, dan aku tidak termakan dengan gombalanmu itu" Ucap Krist lalu melanjutkan jalannya.

Singto menggaruk kepalanya karna bingung, apa yg ia katakan bukanlah sebuah godaan mau pun gombalan, justru itu adalah perkataan jujurnya, karna ia tak bisa berbohong dengan orang yg bisa mengerti dirinya.

"ada apa dengannya??" Batin Singto.

"Kenapa kau diam saja, bukankah kau yg mengajakku jalan-jalan mengitari rumah sakit ini?."

Singto berjalan dan menggandeng tangan krist yg tengah lengang dan Krist membalas genggaman tersebut dan menyembunyikan senyumannya dengan senyum miring khasnya.
.
.
.

"Krist akan pulang hari ini, apa kau sudah menyiapkan kamar untuknya?" Tanya Mew dengan Gulf.

"Sudah sayang"

"Terima kasih" Mew mendekat ke istrinya dan melumat bibir Gulf dan mengangkat tubuh Gulf ke gendongannya.

Mew melumat bibir Gulf dengan nafsu dan membantingkan tubuhnya di ranjang king size milik mereka.

The Two Mafia's Revenge [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang