"Hai Celine!" Sapa dua laki laki kembar bertubuh jangkung dengan setelan jas yang menambah ketampanan keduanya. Siapa lagi bukan Fred dan George, si kembar Weasley. Celine berbalik untuk melihat keduanya.
"Hai," Balas Celine dengan senyuman hangat walaupun masih ada kekosongan di dalam senyumannya itu. "Aku suka toko kalian."
Kalimat Celine membuat senyuman Fred dan George semakin merekah. Kedua kembar Weasley itu saling tatap, kemudian Fred dan George berdiri samping kanan kiri Celine.
"Apa ada yang kau inginkan nona?" Ucap Fred sambil merangkul Celine dari kiri.
"Ya! Apakah ada dari produk kami yang sudah menarik perhatianmu?" Sambung George yang meletakkan lengannya di atas pundak kanan Celine.
Celine menelusuri setiap sisi dari Weasley's Wizard Wheeze milik mereka. Semuanya cukup menarik bagi Celine tapi sejujurnya ia tidak terlalu minat pada lelucon akhir-akhir ini. Ya, setelah kematian orang tuanya yang menghantuinya.
Tapi mata Celine berhenti pada gumpalan gumpalan bulu berwarna pink dan ungu di dalam sangkar burung besi di bagian lain toko ini. Celine melangkahkan kakinya ke arah sangkar itu diikuti Fred dan George di belakangnya.
Celine berhenti di depan sangar besi itu sambil menatap kagum dengan gumpalan-gumpalan bulu di dalamnya. Fred berdiri di samping kiri Celine dan George berdiri di samping kanan sambil merangkul gadis itu.
"Oh, Pygmy Puff. Kau tertarik dengan mereka, dear?" Tanya George membuat Celine mendongak ke arahnya.
"Mereka lucu," jawab Celine tanpa mengalihkan pandangannya dari Pygmy puff di depannya.
"Mereka sangat nyaman untuk dipeluk peluk. Kau bisa mengambilnya, Ginny juga suka, ia mendapatkan satu tadi," Kata Fred
"Aku mau beli satu," Pinta Celine dengan menatap Fred. Kemudian laki-laki itu tersenyum dan membukakan sangkar itu dan mengambilkan Pyfmy Puff berwarna ungu pada Celine.
Senyum terlukis di wajah Celine ketika melihat Pygmy Puff yang ada di tangannya itu. Sangat menggemaskan pikirnya. Lalu ia merogoh sakunya dan memberikan beberapa keping koin pada Fred.
"Oh tidak usah, darling," Fred menolak koin yang masih ada di tangan Celine membuat gadis itu menyerngit.
"Kenapa?" Tanya Celine. Fred menggenggam tangan Celine --yang cukup mungil baginya-- yang masih membawa koin itu dengan kedua tangannya. "Kau tak perlu membayar nya, benarkan Georgie?"
Celine sontak menoleh ke arah George yang menatapnya dengan senyuman hangatnya. "Ya, Freddie benar. Kau tak perlu membayarnya karna kau sudah kami anggap keluarga kami."
"Jika aku sudah kalian anggap keluarga sendiri, kenapa Ron yang jelas jelas adik kalian dan malah ia kalian suruh membayar?"
"Oh lupakan tentang bocah itu."
"Tidak George. Terima uang ini atau—" Kata Celine menggantung keduanya. Celine menarik tangan George dan memberikan koin koin itu secara paksa di telapak tangannya. "Aku tidak akan pernah berbicara dengan kalian."
Fred dan George hanya bisa menghela nafas dan saling melempar tatapan pasrah. Celine memang sedikit keras kepala kalau kalian belum tau. Ia bahkan memaksa Molly untuk berbelanja menggunakan uangnya dengan alasan membalas budi karena sudah memperbolehkan menumpang di The Burrow.
"Kau memang keras kepala."
"Dan juga licik."
Ucap keduanya dengan sahut-sahutan seperti biasanya. Dan Celine hanya bisa tertawa kecil melihatnya. Melihat Celine tertawa membuat hati Fred dan George cukup lega. Ya, gadis itu butuh hiburan untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Death
FanficCeline Abrianna Pevensie. Hidupnya dibayang-bayangi oleh kematian. Orang-orang yang ia cintai selalu meninggalkannya di waktu bergantian. Orang tuanya, keluarganya, temannya dan bahkan kekasihnya yang sampai sekarang masih ia cintai dibunuh oleh par...