Hari pertama Celine di tahun keempatnya.
Celine melangkahkan kakinya sendirian di lorong kastil Hogwarts yang sangat luas ini menuju ke perpustakaan. Hermione sedang berada di ruang rekreasi entah apa yang dilakukannya. Ron dan Harry? Celine juga tak tau apa yang dilakukan dua bocah itu.
"Selamat siang Madam Pince."
"Oh, selamat siang juga Miss Pevensie. Kau sendirian? Dimana Miss Granger?" Tanya Madam Pince dengan ramah karena sangat hafal dengan Celine maupun Hermione.
"Dia berada di asrama, aku juga tidak tau apa yang dilakukannya. Aku akan pergi kesana dulu Madam."
"Ah, Baik Miss Pevensie."
Celine berjalan menuju rak buku bagian ramuan. Ia menemukan buku yang ia cari tapi itu berada di rak bagian atas. Celine mencoba mengambil buku itu tapi tubuhnya tidak sampai untuk mengambilnya.
Ia berencana untuk mengambil buku itu menggunakan tongkatnya. Tapi tiba-tiba lelaki jangkung dengan dasi dan jubah Hufflepuff mengambil buku tersebut. Celine menoleh ke arahnya yang tengah menyodorkan buku itu pada dirinya.
"Apakah kau ingin mengambil buku ini?" Tanya lelaki itu.
"Ya," jawab Celine singkat.
"Umm... ini ambilah."
Celine menatap lelaki itu dan buku yang ada di tangannya secara bergantian. Kemudian ia menerima buku itu dan mengucapkan, "Terimakasih."
Lelaki itu tidak bergerak dari tempatnya melainkan masih menatap Celine seperti orang yang kebingungan. Dari pandangan Celine sepertinya pria itu seperti ingin mengatakan sesuatu dari mulutnya yang sedari tadi hanya terbuka tutup seperti ikan.
"Apakah ada masalah?" Tanya Celine.
"O-oh tidak, ha-hanya saja kita belum berkenalan sebelumnya... kau tau? K-kurasa menambah teman tidak masalah bukan?" Jawab lelaki itu dengan gugup tapi tetap berusaha tenang.
"Oh, kurasa begitu," Ucap Celine dengan anggukan kecil.
Lelaki itu tersenyum kemudian ia mengulurkan tangannya pada Celine. "Cedric, Cedric Diggory."
Celine menatap tangan itu sekejap kemudian menjabatnya sambil menatap Cedric dengan senyum tipis. "Celine Pevensie. Just call me Celine."
"Baiklah, kau juga bisa panggil aku Cedric," katanya dengan senyumnya yang mengembang. Entah apa yang dipikirkan laki-laki itu tapi dirinya seperti terlihat sangat senang, lega dan puas.
"Kau mau belajar bersama?" Tawar Cedric yang dijawab anggukan oleh Celine. Mereka duduk di dekat jendela dimana cahaya matahari menerangi tempat itu.
"Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya," Celine menarik kursinya lalu duduk dan langsung membuka bukunya tanpa menoleh ke arah Cedric.
Cedric menatap Celine dengan tatapan sedikit terkejut dan kebingungan. "Apa kau tidak mengingatku?"
"Maaf, tapi tidak." Celine menoleh ke arah Cedric yang sepertinya laki-laki itu kecewa dengan ucapannya. Merasa bersalah dengan cepat-cepat ia menambahkan, "Tapi aku tau seorang Diggory dari asrama Hufflepuff."
Cedric mulai menampilkan senyumnya. Setidaknya gadis itu tau sedikit tentangnya. Walaupun sedikit menyakitkan karena gadis di depannya sama sekali tidak mengingat dirinya.
"Jika kau ingat, kau pernah menabrakku di awal tahun kemarin karena terburu-buru dengan beberapa perkamen dan buku-buku ditanganmu."
Celine menghentikan bacaannya dan mencoba mengingat kejadian yang dikatakan Cedric. Lalu ia mulai mengingatnya dan menatap Cedric. "Ah ya, aku ingat. Saat itu aku sedang kesusahan daan maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Death
Fiksi PenggemarCeline Abrianna Pevensie. Hidupnya dibayang-bayangi oleh kematian. Orang-orang yang ia cintai selalu meninggalkannya di waktu bergantian. Orang tuanya, keluarganya, temannya dan bahkan kekasihnya yang sampai sekarang masih ia cintai dibunuh oleh par...