[14] Ron Is Poisoned

337 48 19
                                    

Esoknya Celine dan Hermione mendapatkan sebuah kabar dari Harry, jika Ron terkena racun dari minuman Profesor Slughorn. Harry menceritakan semuanya dari Ron yang terkena ramuan cinta Romilda Vane. Kedua gadis itu sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, terutama Hermione.

Kini mereka berada di Hospital Wings bersama Ginny juga. Ginny dan Hermione yang duduk di samping kanan kiri ranjang yang ditempati Ron. Sedangkan Celine berdiri di samping Ginny sambil memegang kedua pundak putri Weasley itu dan juga Harry yang berdiri di samping Celine.

Tak lama setelah Madam Pomfrey memeriksa Ron, beberapa langkah kaki terdengar dari pintu membuat semua orang disana menoleh. Itu Profesor McGonagall, Profesor Dumbledore, Profesor Snape dan juga Profesor Slughorn. Mereka juga menyiratkan wajah khawatir dan tak percaya karena ini semua terjadi pada anak didik mereka.

"Kau berfikir sangat cepat, Harry, dengan menggunakan benzoar," Ucap Profesor Dumbledore pada Harry. Lalu pria tua itu menoleh ke arah rekan kerjanya. "Kau pasti sangat bangga kepada muridmu, Horace."

Profesor Slughorn nampak sedikit gugup ia juga tak menyangka dengan apa yang terjadi, "Oh—ya, sangat bangga."

Dan Profesor McGonagall melanjutkan, "Kurasa kita semua setuju, tindakan Harry Potter sangat heroik. Pertanyaannya, kenapa itu harus dilakukan?"

Semua orang yang awalnya menatap Profesor McGonagall beralih menatap Profesor Slughorn dengan penuh tanda tanya.

Profesor Dumbledore berkata, "Memangnya kenapa?" Ia berjalan mendekati Profesor Slughorn sambil terus menatap botol yang dibawanya. "Kelihatannya itu adalah hadiah, Horace."

Dumbledore meraih botol itu lalu menciumnya. "Kau tak ingat siapa yang memberimu botol ini?" Profesor Slughorn menggeleng. "Yang beraroma lembut Licorice dan Ceri ketika tak tercampur dengan racun," lanjut Profesor Dumbledore sambil menatap Profesor Snape lalu memberikan botol itu padanya. Dan Snape juga mencoba mencium botol itu.

"Sebenarnya aku ingin memberinya sebagai hadiah pada orang lain," Jelas Slughorn pada orang-orang disana.

"Untuk siapa kalau boleh tau?" Tanya Profesor Dumbledore.

"Untukmu kepala sekolah."

Semua orang disana saling tatap di sana dengan nafas yang tercekat. Mereka tak menyangka dan mereka yakin ada seseorang di balik ini semua. Ini pasti ada hubungannya dengan kalung kutukan yang mengenai Katie Bell.

Celine menatap Profesor Snape yang menatapnya dengan tatapan yang Celine tak bisa jelaskan. Celine menunduk dan bergumam sesuatu karena takut dan kesal dengan tatapan itu.

Tiba-tiba suara pekikan cemas perempuan diiringi langkahnya yang keras terdengar dari pintu masuk Hospital Wings.

"Dimana dia?! Dimana Won-Wonku?! Apakah dia menanyakanku?!"

Lavender berjalan menuju ranjang Ron dengan tergesa-gesa sampai melupakan Profesor Snape yang ia lewati yang sedang memandanginya dengan datar. Semua orang dewasa disana menatapnya dengan raut wajah bingung? Kegelian? Entahlah. Sedangkan para remaja disana hanya bisa memutar bola mereka malas.

Lavender menatap Hermione yang duduk di samping kiri ranjang Ron dengan tatapan tak sukanya. "Apa yang dia lakukan disini?!"

"Aku ingin tanyakan hal yang sama padamu!" Hermione bangkit dari duduknya dengan kesal, ia juga mengepalkan kedua tangannya.

Celine memandang Harry yang juga memandangnya, setelah itu ia beralih menunduk untuk menatap Ginny yang juga menatapnya. Mereka siap melihat perdebatan yang ada di depannya saat ini.

"Kebetulan aku adalah pacarnya," Jelas Lavender dengan percaya dirinya.

"Dan kebetulan juga aku adalah—"
Hermione menggantung ucapannya. Ia tak mengerti harus menjawab apa karena... Ia hanya teman Ron, ia hanya sahabatnya. "Temannya," lirihnya diakhir.

Love and DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang