[11] Christmas Party

412 57 13
                                    

"Dia bebas mencium siapa saja yang ia suka! Aku tidak peduli!"

Hermione mengungkapkan kekesalannya dengan Celine yang mengikutinya di belakang sambil meletakkan buku-buku yang baru saja ia pinjam. Sorot pasang mata orang-orang di perpustakaan kali ini menuju ke arah keduanya, oh bukan lebih tepatnya ke Hermione.

Celine hanya bisa menampilkan senyum kikuknya pada orang-orang yang cukup ia kenal disana yang memberinya tatapan bertanya. Sejak di dalam kamar Hermione berceloteh tentang kisah cinta Ron dan Lavender. Sejujurnya itu cukup memuakkan bagi Celine karna ia juga tidak menyukai keduanya.

"Apa ini terkesan dia dan aku akan menghadiri pesta Profesor Slughorn bersama? Ya!" Celine sedikit meringis karena Hermione. Ia berharap seseorang siapapun datang untuk menolongnya. Apapun itu. "Karena keadaan, aku harus mengajak pria lain!"

Celine berfikir sebentar, entah kenapa terlintas nama seseorang yang ia yakini itu adalah pasangan Hermione nantinya. Sedetik kemudian ia tersadar, "Apakah itu Cormac McLaggen?"

Hermione berbalik menghadap Celine setelah meletakkan bukunya pada rak perpustakaan. Wajahnya masih menyiratkan kekesalan dan kecemburuan.

"Ya! Dia mengajakku kemarin dan aku menerimanya!" Seru Hermione dengan kesal.

Celine melotot tak percaya dengan jawaban Hermione. Jadi lelaki itu benar-benar mengajak Hermione setelah dirinya menolak ajakannya? Bagus sekali.

"Aku tak percaya kau mau pergi dengannya!" Ucap Celine dengan nada tak percayanya.

"Tak ada pilihan lain Celine!"

"Selalu ada pilihan, kau bisa mengajak––"

Ucapan Celine terpotong karena kedatangan Harry. Harry menatap kedua sahabat perempuannya bingung karena ekspresi keduanya yang sedikit...serius?

"Disini kalian rupanya, aku mencari kalian kemana-mana," Jelas Harry.

"Ya, aku disini, mendengar semua celoteh Hermione tentang Ron dan Lavender," Ucap Celine sinis sambil menatap Hermione yang juga menatapnya dengan tajam.

"Oh—ya—dan apa yang sedang kalian bicarakan barusan? Aku seperti mendengar tentang pilihan," kata Harry ragu karena melihat aura kekesalan Hermione.

"Kita membahas tentang pasangan yang akan kita bawa ke pesta Slughorn, ngomong-ngomong apakah kau sudah mendapatkan pasangan Harry?" Hermione menjawab dengan pertanyaan diakhirnya.

"Belum," jawab Harry.

"Kau tidak boleh mengajak sembarangan perempuan," Hermione berjalan mendekati Harry dan berdiri di hadapannya. Sedangkan Celine bersandar pada sisi rak lain yang menghadapkan dirinya pada dua orang didepannya itu. "Kau lihat gadis di sebelah sana?"

Sontak Celine dan Harry menatap gadis yang duduk di ujung sana yang sedang memperhatikan ke arah mereka. "Itu Romilda Vane. Dia diam-diam ingin memberimu ramuan cinta."

"Really?" Kata Harry dengan sedikit terkejut begitu juga dengan Celine yang masih diam memperhatikan gadis bernama Romilda Vane dan Harry secara bergantian. Tapi Harry tak berhenti menatap Romilda Vane dengan tatapan anehnya.

Hermione menjentikkan jarinya tepat di hadapan Harry karena ia terus menatap Romilda. "Hei! Dia hanya tertarik padamu karena berfikir kau adalah the chosen one!"

"But I am the chosen one. "

Plak

Hermione memukul Harry dengan sebuah perkamen yang ada di tangannya. Celine menahan tawanya melihat Harry yang terlihat menciut ketika dengan Hermione.

Love and DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang