[6] Reason

460 77 0
                                    

Celine, Hermione dan murid asrama Gryffindor lainnya dan juga beberapa murid asrama lain tengah duduk di tribun lapangan Quidditch untuk menyaksikan seleksi anggota Quidditch Gryffindor.

Tapi Celine merasa seleksinya tidak berjalan dengan baik. Bahkan dari atas tribun pun terlihat para anggota yang mendaftar tidak memperhatikan Harry. Hal itu membuat Ginny kesal dan akhirnya berteriak.

"SHUT IT!"

Celine dan Hermione saling tatap cukup kagum dengan kebadasan Ginny.

"Aku suka dengan gayanya."

"Aku pun begitu."

Semua peserta mendengarkan penjelasan yang dijelaskan oleh Harry. Dua gadis itu kembali fokus pada latihan mereka. Hermione cukup khawatir tentang Ron.

Celine yang melihat raut wajah khawatir dari Hermione langsung mengusap pundak Hermione dengan lembut. "Aku yakin Ron pasti bisa, dia hanya gugup."

Hermione menoleh ke arah Celine lalu mengangguk. Ia kembali menatap lapangan yang mana Ron sedang menatap mereka berdua. Hermione melambaikan tangannya pada Ron membuat senyum kecil di wajah Celine.

Sementara itu, di bawah sana.

Bahu Ron disenggol oleh lelaki berbadan besar dari belakang lalu ia berdiri tepat disampingnya. Cormac McLaggen. Tapi Cormac terus memandangi tribun dimana Celine dan Hermione duduk.

"Tak ada permusuhan kan?"

Ron menatap lelaki itu dengan bingung. Lalu bertanya, "Permusuhan?"

"Ya, aku juga mengincar posisi keeper. Ini bukan masalah pribadi," ia menoleh ke arah Ron. Dan Ron menatap Cormac dengan pandangan tak percaya. "Benarkah? Anak besar dan kuat sepertimu?"

"Kau lebih sesuai sebagai beater, bagaimana? Keeper harus lincah, tangkas," lanjut Ron.

Tiba-tiba serangga lewat didepan Cormac dan langsung ia tangkap seperti kilat. Ia menyeringai ke arah Ron membuat Ron menelan ludahnya, "Oh aku punya kesempatan."

Lalu ia menatap kembali ke arah tribun. Dan bertanya pada Ron tanpa mengalihkan pandangannya. "Apakah kau bisa kenalkan aku pada temanmu Pevensie? dilihat-lihat dia cukup manis—Oh atau Granger juga boleh."

"Bolehkan aku melakukan pendekatan pada salah satunya? Mengerti maksudku?" Lanjutnya. Kemudian ia menepuk bahu Ron lalu berlangsung meninggalkannya begitu saja.

Dari jauh Celine memperhatikan lelaki yang sedang berbicara dengan Ron. Sejujurnya ia sangat risih ditatap seperti itu oleh pria dari keluarga McLaggen itu, bukan ia bermaksud percaya diri tapi lihatlah matanya yang selalu menatap kearahnya ataupun Hermione.

Celine sebenarnya ingin sekali keluar dari tempat ini sekarang juga, tapi demi melihat sahabatnya ia harus tetap tahan. Ia juga tak terlalu senang duduk di tribun ini karena itu selalu mengingatkan dirinya pada kejadian yang sangat ia benci.

Melihat Cedric pulang tanpa nyawa.

Ia cepat-cepat menyingkirkan pikirannya tentang itu, jadi ia mengambil buku novelnya kemudian mulai membaca sampai sorakan semangat untuk Ron terdengar.

"AYO WEASLEY!"

"AYO, RON!"

"MAJU WEASLEY!"

Hermione kembali gugup, gelisah dan khawatir pada waktu bersamaan. Celine hanya bisa menenangkannya dengan mengusap pundaknya atau menambahkan kata kata penenang. Tapi Celine rasa itu tak mengurangi kecemasan Hermione.

Hermione menoleh ke arah Cormac yang sedang mengawasi dirinya ataupun Celine. Kemudian ia menoleh ke arah Celine yang sama sama menatap lelaki itu.

Love and DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang