Queen membuka matanya dan melihat sekeliling bahwa ia yakin jika ini rumah sakit.
"Setelah adik gue sadar, gue akan ke sana, untuk nilai semester ini gue akan berusaha yang terbaik biar menjadi kebanggaan orang tua gue, lo tau kan supaya bisa diakui gue harus melewati itu semua." ucapan El di dengar oleh Queen.
Queen menoleh melihat El di dekat jendela tengah menelfon seseorang.
Apa Bang El juga melewati masa sulit itu? Batin Queen.
El telah selesai menelfon dan berbalik melihat Queen sudah sadar.
"Masih pusing?" tanya El duduk di sebelah brankar Queen.
"Enggak, Bang El telfon sama siapa?" tanya Queen balik.
"Temen, oiya habis ini Bi Indah akan ke sini, Bang El harus pergi sebentar." balas El bersiap ingin pergi.
"Bang El." panggil Queen saat El tengah bersiap.
"Kenapa?" tanya El.
"Jangan berusaha terlalu keras." ucap Queen.
"Maksudnya?" tanya El heran.
"Untuk mendapatkan pengakuan dari Papa, aku tau Bang El juga mengalami masa sulit." jawab Queen.
El menatap Queen dan menghampirinya.
"Enggak Queen, karena Bang El anak pertama harusnya jadi contoh buat adiknya, Abang berusaha untuk diakui agar suatu saat Papa gak akan bisa merendahkan putranya sendiri, setidaknya salah satu keturunan Papa bisa membanggakan keluarga." jelas El.
"Tapi buat apa berusaha untuk hal yang dari awal membuat kita tersiksa, lebih baik kita memulai sesuatu yang gak akan membuat kita tertekan, lakukan sesuka Bang El." balas Queen.
"Udah ya, kamu udah terlalu banyak pikiran, Abang pamit keluar, assalamualaikum." pamit El.
"Waalaikumsalam."
El keluar ruangan Queen dengan sendu.
Cukup Abang yang berusaha sampai ke titik dimana itu puncak Abang memiliki semuanya untuk kebahagiaan kamu Queen, batin El.
Aku gak mau Bang El terlalu keras berusaha untuk mendapatkan pengakuan Papa, karena Bang El juga harus bahagia tanpa tekanan, batin Queen.
•••••
"Tumben Queen gak ikut ke kantin juga?" tanya Galen pada Elina.
"Dia lagi fokus buat ulangan harian matematika besok." jawab Elina yang juga didengar Gavin.
"Vin, lo gak menyemangati pacar kesayangan lo itu?" tanya Galen.
"..."
Gavin hanya sibuk makan bakso tanpa mau menjawab pertanyaan Galen.
"Queen kemarin masuk rumah sakit, tapi dia tetep kekeh mau masuk buat belajar." ucap Adel.
"Oiya? Gavin gak cerita ke kita, lo kan bilang kemarin di rumah aja setelah ketemu Queen." balas Noel.
Apa Queen baik-baik aja? Batin Gavin.
"Gue ke kelas." pamit Gavin berdiri untuk pergi dari kantin.
"Vin, ditinggal mulu kita." ucap Galen dengan nada keras, namun dihiraukan Gavin.
Gavin menuju ke kelas Queen untuk melihat gadis itu sebentar, dan saat datang ia melihat Queen dari luar jendela.
Terlihat Queen sibuk membaca dan menghitung.
Kenapa seolah-olah lo seseorang yang gak ada beban masalah? Batin Gavin melihat Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua Osis✔[SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilKetua osis? Pastinya dikenal seluruh sekolah kan. Dingin, tegas, disiplin, cuek, itu semua ada pada sang ketua osis yang bernama Gavin Delvan Mahawira. Murid baru? Dikenal pintar, dan taat aturan tapi itu semua tak berlaku bagi gadis yang bernama Qu...