Bad Girl vs Ketua Osis✔[SUDAH TERBIT]

Ekstra part 1

"Thanks ya, Dit." ucap Queen saat Dito mengantarnya hingga di depan rumahnya.

"Sama-sama, kan udah tugas aku." balas Dito.

Queen tersenyum mendengar balasan Dito.

+62xxxxxxxxxxx calling ...

Queen mendengar suara ponselnya berbunyi, segera mengambilnya di dalam tas.

"Nomor gak di kenal, dan tadi telfon juga." ucap Queen heran melihat nomor asing baginya.

Dito melirik ponsel Queen.

"Siapa?" tanya Dito.

"Gak tau." jawab Queen.

"Angkat aja, siapa tau penting." pinta Dito.

Di sisi lain, cowok yang tak lain Gavin melihat nomor yang tertera di layar ponselnya.

"Apa harapan gue masih ada?" ucap Gavin.

"Gue cuma mau tau kabar lo, lo bahagia gak? Gak ada yang bikin lo sedih kan? Gimana impian lo?" lanjutnya.

Tok ... tok ... tok ...

"Masuk." pinta Gavin.

Leta masuk ke kamar putranya.

"Vin, makan malam dulu ya." pinta Leta.

"Iya Ma, Gavin sebentar lagi ke bawah." balas Gavin.

"Ya udah, Mama duluan." pinta Leta kemudian keluar kamar.

Gavin menghela nafas lega saat Leta keluar, ia memutuskan menelfon Queen.

Maaf nomor yang anda tuju tidak aktif.

Gavin mengernyit heran.

"Apa dia udah tidur?" pikir Gavin.

Gavin mencoba kedua kalinya.

"Halo."

Gavin diam saat mendengar suara Queen.

"Siapa ya?"

Suara itu adalah suara yang di rindukan oleh Gavin.

Tut.

Sambungan mati yang di matikan oleh Queen, hal itu membuat Gavin terkejut.

•••••

"Gak jelas banget sih nih orang!" kesal Queen.

"Kenapa?" tanya Dito.

"Masa aku tanya gak di jawab, aneh banget." jawab Queen.

Dito mendadak tersenyum melihat wajah kesal Queen.

"Kenapa senyum?" tanya Queen.

"Kamu lucu." jawab Dito.

"Dari dulu lah." ujar Queen pede.

Dito merasa waktu sudah malam, ia berpamitan kepada Queen.

"Aku pamit ya, besok aku jemput." pamit Dito.

"Hati-hati ya." pinta Queen.

Dito memakai helm nya, kemudian menaiki motornya.

Brum ... brum ... brum ...

Setelah kepergian Dito, Queen memutuskan masuk ke dalam rumah.