Queen sudah siap dengan seragam nya, ia segera menuju keluar sekalian berpamitan dengan orang tua Gavin.
"Permisi semuanya, Queen mau pamit ke sekolah." Ucap Queen.
"Gak sarapan dulu?" tanya Leta.
"Saya udah banyak ngerepotin, jadi saya sarapan di sekolah aja." Jawab Queen tak enak.
"Sarapan di sini aja Queen, saya gak mau anaknya Viko kelaparan." Pinta Rama.
"Baik Om." Jujur dalam lubuk hati Queen, ia tak terlalu suka jika harus berurusan dengan semua yang berhubungan Papanya.
Mereka sarapan dengan khidmat, hanya dentingan sendok bersuara.
Tak selang berapa lama, sarapan pun sudah selesai membuat Queen merasa bahagia karena disambut baik.
"Om, Tante. Saya makasih banget atas semua kebaikan kalian, tapi saya juga pamit ke sekolah sekalian nanti pulang." Ucap Queen.
"Iya Queen, kita juga seneng kok bantu kamu." Balas Leta.
"Kamu baikan sama Viko ya." Pinta Rama.
"Queen usahakan Om." Queen berpamitan.
"Gavin kamu sekalian berangkat bareng Queen." Suruh Rama.
"Iya Pa."
"Assalamualaikum." Salam Gavin diikuti Queen.
"Waalaikumsalam."
Queen dan Gavin keluar dari rumah, mereka menuju ke depan.
"Lo beneran mau pulang?" tanya Gavin.
"Iyalah, lo kira gue bakal kabur lagi. Tapi enak sih kalau kabur, kan lo yang cariin." Balas Queen disertai kekehannya.
Gavin langsung naik, namun saat Queen hendak naik cowok di depannya ini memberikan jaket.
"Lo pakai rok, mending tutupin pake jaket." Pinta Gavin.
Queen tersenyum dan senang hati menerimanya, kemudian ia naik.
"Udah." Ucap Queen sebelum Gavin menanyakan terlebih dahulu.
Motor Gavin mulai meninggalkan kawasan rumahnya, menuju SMA Dirgantara.
20 menit kemudian.
Queen dan Gavin telah sampai di kawasan SMA Dirgantara, membuat tatapan ingin membunuh karena ada yang berani berangkat bersama most wanted seperti Gavin.
Anak baru caper!
Dasar cewek gak tahu diri!
Pantes juga sih mereka berdua.
Queen memutar bola mata malas, hingga ia ingin mengeluh pada Gavin.
"Eh, fans lo kayak mau bunuh gue." Ujar Queen.
"Resiko." Queen langsung kesal, karena Gavin yang tiba-tiba berubah dingin.
"Mulai rese." Gumam Queen.
Gavin meninggalkan Queen sendiri, membuat Queen tambah kesal.
"Berani banget lo berangkat bareng Gavin!" ucap Aurel tajam.
Queen yang tahu menoleh ke arah samping, mendapati Aurel menatapnya sinis.
"Cewek cantik kaya gue, memang pantes pake banget kalau bersanding sama ketua osis." Setelah Queen berucap begitu, ia segera meninggalkan Aurel yang kesal.
"Awas lo Queen! Gue bikin hidup lo menyesal di sekolah ini." Ancam Aurel.
Queen sedikit berlari kecil menuju kelas Gavin, karena ia ingin mengembalikan jaket Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua Osis✔[SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilKetua osis? Pastinya dikenal seluruh sekolah kan. Dingin, tegas, disiplin, cuek, itu semua ada pada sang ketua osis yang bernama Gavin Delvan Mahawira. Murid baru? Dikenal pintar, dan taat aturan tapi itu semua tak berlaku bagi gadis yang bernama Qu...