Bad Girl vs Ketua Osis✔[SUDAH TERBIT]

Bolu coklat

Queen mencoba mencari resep membuat bolu coklat di internet.

"Nah ketemu." ucap Queen.

Iya menuliskan semua bahan yang tercantum, segera ia beli ke toko bahan kue.

Queen turun ke bawah mendapati Viko duduk di ruang tamu sembari melihat sebuah kertas.

"Nilai kamu masih KKM, Papa mau kamu harus lebih lagi." ucap Viko.

Queen yang mendengarnya hanya pasrah.

"Iya, tapi bukan salah aku kalau nilai nya belum ada perkembangan, emang dikira aku obsesi banget sama nilai." balas Queen.

"Ingat janji kamu, kalau kamu gagal dapat nilai tinggi di akhir semester, kamu tau akibatnya." ujar Viko.

Queen hanya menghela nafas kasar.

Ia memilih menuju keluar rumah, dan tidak mau berdebat panjang.

Queen keluar menggunakan taksi.

Kak Gavin calling ...

"Taksi." panggil Queen setelah menemukan taksi, tak sadar ia mengabaikan panggilan dari Gavin.

"Kemana Mbak?" tanya sang sopir.

"Toko bahan kue terdekat ya Pak." jawab Queen.

"Baik."

Queen tau saat di sekolah Gavin marah padanya, maka dari itu ia mencoba membuatkan sesuatu untuk Gavin.

15 menit kemudian.

"Ini Pak uangnya." ucap Queen memberikannya dan langsung keluar dari taksi.

Queen masuk ke toko tersebut, dan mulai mencari bahan yang dibutuhkan.

Tepung terigu
Gula tepung
6 butir telur
Susu full cream
Emulsifier
Coklat bubuk
Coklat pasta
Margarin
Baking powder

"Gini nih, mana tau gue soal bahan ginian." keluh Queen bingung memilih bahannya.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya karyawan dari toko tersebut.

"Kebetulan Mbak, ini bahan yang saya cari." jawab Queen memberikan secarik kertas.

"Tunggu sebentar ya Mbak, bisa langsung tunggu di kasir." pintanya.

Queen mengangguk dan menunggu dekat kasir.

Kak Gavin calling ...

"Halo?"

"Dimana? Aku di rumah kamu sekarang."

"Di luar."

"Iya, tapi dimana?"

"Udah ya, gak usah tunggu aku, aku sibuk."

Tut.

"Kalau Kak Gavin ada di rumah, gue buat di apartemen Shilla aja kali ya." ucap Queen.

"Ini Mbak semua bahannya." ucap karyawan tersebut.

•••••

"Kemana Queen?" tanya Viko.

"Dia gak bilang Om, mungkin sibuk kali ya." jawab Gavin.

"Maaf ya, kamu repot-repot kesini tapi dia malah keluar." ucap Viko.

"Tidak apa-apa Om, kalau gitu saya permisi." pamit Gavin.

"Assalamualaikum." salamnya.