Chapter 4

169 67 17
                                    

Clara yang dibawa secara paksa oleh Nichol pun kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara yang dibawa secara paksa oleh Nichol pun kesal. Setelah berada di parkiran tepatnya di sebelah mobil Nichol, Clara pun menghentakkan tangannya yang dipegang oleh Nichol. 

"Maksud kamu apa bilang aku pacar kamu?" Tanya Clara tak suka.

"Mulai sekarang lo pacar gue!"Ucap Nichol tegas.

"Aku enggak mau." Tolak Clara.

"Gue enggak peduli pendapat lo."

"Mau kamu sebenarnya apa sih?"

"Kan gue udah bilang, gue mau lo jadi pacar gue."

"Dasar cowok gila."

"Bilang apa lo barusan?" Tanya Nichol dengan nada yang tidak santai.

"COWOK GILA!" Teriak Clara.

Nichol yang kesal pun menyeret Clara untuk masuk ke dalam mobilnya. Clara yang tidak mau pun memberontak sekuat tenaganya, tetapi usahanya itu sia-sia karena kekuatan Nichol lebih besar darinya.

"Lepasin aku!" Teriak Clara.

"Aku bilang lepasin!" Teriaknya lagi.

"Diam!" Seketika Clara pun langsung diam.

Nichol langsung menjalankan mobilnya, tak lama kemudian Clara pun membuka suaranya kembali yang membuat Nichol pusing mendengar ocehannya.

"Kamu mau bawa aku kemana?" Tanya Clara.

"Gue itu lagi nanya, lo bisu apa gimana sampai enggak bisa ngejawab pertanyaan dari gue." Ucap Clara yang mengulang perkataan Nichol padanya tadi.

Nichol Pov.

Ini cewek bikin orang naik darah terus, kalau bukan cewek udah gue tonjok tuh mulutnya. Kalau dia enggak nyakitin Alya, mana mau gue berurusan sama cewek kaya dia. Gue enggak bisa biarin ini cewek ngerusak kebahagiaan Alya, bagi gue kebahagiaan Alya itu paling penting. Apalagi setelah melihat Alya menangis kaya kemarin, gue janji akan membuat dia merasakan apa yang Alya rasakan.

"Nichol kamu itu ngedengerin aku enggak sih?" Tanya Clara kesal.

"Berisik!" Jawab gue yang sama kesalnya.

"Dari tadi aku nanya, kamu mau bawa aku ke mana? Terus aku juga enggak mau jadi pacar kamu!"

Memang lo pikir gue mau pacaran sama lo? Kalau bukan demi Alya gue juga enggak sudi!

"Apartemen."

"Kalau mau nganterin pulang bilang dong dari tadi, jadinya aku enggak berpikiran yang aneh-aneh."

"Pakaian lo ada kan di apartemen?" Gue baru ingat kalau sekarang dia tinggal di rumah Alya. Semoga aja pakaian dia masih ada yang di apartemen jadi gue enggak usah beliin dia pakaian, karena sekarang gue enggak mungkin ngambil pakaian dia ke rumah Alya.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang