Chapter 18

88 23 0
                                    

"Makasih udah nganterin aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih udah nganterin aku." Ucap Clara tersenyum manis kepada Nichol.

Nichol mengangguk. "Aku pergi." 

"Hati-hati di jalannya." Pesan Clara melambaikan tangannya.

Setelah mobil yang dikendarai Nichol menghilang dari pandangannya, Clara pun masuk ke dalam rumah. Clara terkejut ketika melihat kehadiran Kevin, dia langsung memeluk papanya dengan erat. Sudah sekitar satu minggu Clara tidak mendapatkan kabar dari Kevin dan sekarang Kevin ada di hadapannya. Sungguh Clara sangat senang sekali.

Clara melepaskan pelukannya dan menatap Kevin dengan seksama, dia baru menyadari wajah Kevin pucat tidak seperti biasanya. "Papa sakit?" Tanya Clara khawatir.

"Enggak." Jawab Kevin cepat.

"Tapi kok wajahnya pucat kayak gitu."

"Papa cuman kecapean aja. Iya kan kak?" Ujar Kevin kepada El yang kebetulan datang menghampiri mereka.

Clara langsung menatap El meminta jawaban darinya. El yang ditatap seperti itu oleh Clara melirik sekilas ke arah Kevin. El menghela napas berat dan menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Kevin.

"Tuh kan papa enggak bohong."

Clara menghela napas lega. "Papa harus banyak istirahat, jangan terus menerus bekerja. Kesehatan papa itu yang paling penting."

"Iya, papa pasti istirahat yang cukup."

"Yaudah kalau begitu, Ara ke kamar dulu." Pamit Clara.

Setelah kepergian Clara, Kevin duduk di samping El yang sedang menonton televisi.

"Papa minta kamu terus mengrahasiakan tentang penyakit papa dari Ara." El tidak menanggapi perkataan Kevin.

"Papa tau kamu marah karena papa tidak mau menuruti perkataan kamu."

Flashback

Di rumah sakit, tepatnya di sebuah ruangan terlihat dua orang pria sedang berdebat.

"Enggak, El enggak setuju." Bantah El.

"Tapi papa pengen pulang kak."

"Pokoknya El enggak akan setuju, papa harus tetap dirawat di rumah sakit sampai menemukan donor jantung yang cocok."

"Menemukan donor jantung yang cocok itu sulit kak."

"El tau, tapi bukan berarti kita harus menyerah begitu saja."

"Papa meminta pulang bukan berarti papa menyerah, papa cuman tidak mau menghabiskan  waktu papa di ruma sakit. Papa mau menghabiskan waktu papa bersama kamu dan Ara di rumah."

"Tapi pa..."

"Keputusan papa sudah bulat, papa mau pulang sekarang!"

Lagi-lagi El menghela napas berat. "El panggil dokter Evan dulu."

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang