Chapter 17

89 22 0
                                    

Nichol menghampiri Matt yang sedang menonton televisi di ruang keluarga dan duduk di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nichol menghampiri Matt yang sedang menonton televisi di ruang keluarga dan duduk di sampingnya. Matt melirik sekilas ke arah Nichol dan kembali melanjutkan menonton televisi.

"Tadi gimana?" Tanya Matt.

"Gimana apanya?" Bingung Nichol.

"Clara."

"Gue udah nyatain perasaan gue ke dia."

"Terus jawaban dia apa?" Tanya Matt penasaran bahkan dia mengalihkan seluruh perhatiannya kepada Nichol.

"Kepo."

"Bangsat banget lo jadi orang, gue udah penasaran banget ini." Kesal Matt.

"Lagi ngobrolin apa kelihatannya serius gitu?" Tanya Vania menghampiri mereka.

"Mam!" Panggil Nichol.

"Iya kenapa?"

"Ada temen Nichol yang mengalami trauma, apakah mam bisa membantu dia?"

"Apa kamu tau penyebab dia mengalami trauma?"

Awalnya Nichol ragu untuk menceritakan kejadian yang Clara alami, tetapi akhirnya dia bercerita. Matt dan Vania menyimak cerita Nichol dengan seksama. Sekarang Vania mengerti tentang masalah yang dimaksud Nichol.

"Besok bawa temen kamu ke sini!"

"Baik mam."

"Jadi tadi lo enggak diterima sama dia?"

"Enggak diterima apanya?" Bingung Vania.

"Itu mam..." Namun belum sempat selesai Matt berbicara tangan Nichol sigap menutup mulutnya.

"Enggak ada kok mam, Nichol sama Matt pamit ke atas." Nichol menarik Matt agar mengikutinya. 

*****

Clara baru saja ke luar dari perpustakaan. Di tengah jalan menuju kelas ada seseorang yang tidak sengaja menabrak Clara dan untungnya orang itu menahan tubuh Clara sehingga Clara tidak terjatuh ke lantai.

"Mi scusi." (Maaf.)

"Non c'è problema." (Tidak apa-apa.) Jawab Clara.

"Tu!" (Kamu!) Ujar laki-laki itu.

"Ci siamo già incontrati?" (Apa kita pernah bertemu sebelumnya?)

"Quella volta che ci siamo incontrati al centro commerciale." (Waktu itu kita bertemu di mal.)

"Centro commerciale?" (Mal?) Bingung Clara sambil mengingat-ingat kembali memorinya.

"Tu!" (Kamu!) Ucap Clara setelah berhasil mengingat laki-laki di hadapannya.

Laki-laki itu tersenyum. "Mi chiamo Arthur Gabriel Sihite, chiama solo Arthur." (Nama saya Arthur Gabriel Sihite, panggil saja Arthur.)

"Clarrisa Deolinda, chiama solo Clara." (Clarrisa Deolinda, panggil saja Clara.) Clara menjabat tangan Arthur.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang