Chapter 20

107 25 12
                                    

Matahari terbit di sebelah timur menandakan hari sudah pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari terbit di sebelah timur menandakan hari sudah pagi. Leo terbangun dari tidurnya lalu berjalan menuju toilet yang ada di dalam kamarnya. Hari ini rencananya Leo akan pergi ke rumah Clara. Setelah selesai bersiap-siap, Leo keluar dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan.

Leo berpamitan kepada kedua orang tuanya lalu berangkat menggunakan mobil. Setelah membutuhkan waktu selama beberapa menit, akhirnya Leo tiba di depan rumah Clara dan kebetulan Clara baru saja keluar dari rumah ditemani oleh El.

"Ra!" Panggil Leo mencoba menghampiri Clara tetapi ditahan oleh El.

"Lo mau ngapain ke sini? Apa tonjokan gue kemarin belum buat lo sadar?" Ujar El sinis.

"Kak, Leo mohon kasih Leo kesempatan buat berbicara sama Ara."

"Pergi dari sini sekarang sebelum gue tonjok wajah lo lagi!" Peringat El.

"Leo harus berbicara sama Ara dulu kak."

"Ra maafin aku ya?" Ucap Leo menatap ke arah Clara dan mencoba mendekati Clara lagi.

Clara yang sudah tidak bisa menahan rasa ketakutannya dengan cepat mengeluarkan obat dari dalam tasnya dan langsung meminum obat tersebut. Ketika melihat keadaan adiknya, El langsung melakukan tindakan kepada Leo.

Bugh

"Pergi sekarang!" El kini benar-benar sudah diliputi emosi.

Karena melihat keadaan yang mulai tidak kondusif, Leo memtuskan untuk pergi dari sana. Kalau dia terus bersikeras di sana bisa-bisa wajahnya babak belur.

"Tarik napas dalam-dalam terus keluarin, ulangi terus sampai kamu merasa tenang." Perintah El sambil memegangi pundak Clara.

"Ara udah baik-baik aja." Ucap Clara tersenyum tipis ke arah El.

"Hari ini Ara enggak usah sekolah dulu aja gimana?"

"Enggak mau, Ara maunya sekolah."

"Yaudah kalau gitu, kita berangkat sekarang?" Clara menganggukkan kepalanya.

*****

Leo baru saja tiba di kelas dan ketika melihat kehadiran Leo, Aleta langsung menghampirinya.

"Wajah kamu kenapa?" Tanya Aleta berusaha untuk memegang wajah Leo tetapi langsung ditangkis oleh Leo.

"Enggak usah pura-pura peduli, lebih baik lo pergi sana!" Sinis Leo.

"Aku beneran peduli sama kamu Leo."

"Mau lo apa sih? Bisa enggak jangan ganggu kehidupan gue lagi."

"Aku tau aku salah, tapi aku ngelakuin itu semua juga karena aku suka sama kamu."

"Cewek gila." Setelah berkata seperti itu Leo mengambil tasnya lalu pergi ke luar kelas menuju parkiran.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang