Chapter 16

96 22 0
                                    

"Keadaannya sudah semakin memburuk dan harus segera mendapatkan donor jantung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keadaannya sudah semakin memburuk dan harus segera mendapatkan donor jantung." Setelah mendengar penjelasan dokter Evan, El menarik napas dalam-dalam.

Aditya Evan Rivaldo biasa dipanggil  dokter Evan. Beliau adalah seorang dokter spesialis jantung dan sekarang bekerja disalah satu rumah sakit yang ada di Italia. Dokter Evan mengenal Kevin saat waktu sekolah SMA dahulu.

"Bukankah sebaiknya kita kasih tau Ara tentang keadaan Kevin?"

"Nanti coba El bicarakan sama papa dulu."

Dokter Evan mengangguk mengerti. "Kalau begitu saya permisi."

El masuk ke dalam ruangan tempat Kevin dirawat. Di sana terlihat Kevin yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit, El menghampiri Kevin dan membantunya untuk duduk.

"Dokter Evan bicara apa?"

"Papa harus segera mendapatkan donor jantung." Kevin terdiam, tidak menanggapi perkataan El.

"Kondisi papa sekarang semakin memburuk, bukankah sebaiknya Ara tau?"

"Tidak, Ara tidak boleh mengetahui mengenai penyakit papa."

"Tapi pa..."

"Kalau papa bilang tidak, berarti tidak!" Kata Kevin tegas. El menghela napas panjang dan pasrah, kalau sudah seperti ini sulit untuk membujuk Kevin.

"Oh iya, El harus menjemput Ara di sekolah." Ucap El baru ingat. Saat akan mengambil ponselnya di dalam saku jaket, ternyata ponselnya tidak ada.

"Pasti ketinggalan di mobil." Gumam El.

"Pa, El mau menjemput Ara dulu nanti El ke sini lagi."

"Kamu ke sini laginya besok aja." Saran Kevin.

El mengangguk mengerti. "El pamit."

*****

Sudah sekitar lima belas menit Clara menunggu El di sekolah. Clara sudah berkali-kali menelepon El, tetapi tidak ada yang diangkat. Clara merasa tidak enak kepada Nichol dan Matt karena menemaninya menunggu El.

"Kakak lo masih belum bisa dihubungi?" Tanya Nichol.

Clara menggeleng. "Gue antar aja gimana?"

"Emangnya enggak apa-apa?" Clara melirik ke arah Matt.

Matt yang mengerti langsung berkata. "Gue sih enggak masalah."

"Yaudah ayo!" Ajak Nichol.

Akhirnya Clara pulang bersama Nichol dan Matt. Clara duduk di bangku belakang bersama Nichol dan Matt yang menyetir mobil. Sekarang Matt persis seperti sopir yang sedang mengantar sepasang kekasih. Untung saja Nichol itu sepupunya kalau tidak, dari tadi sudah dia usir dari mobil. Suara nada dering mengalun dari handphone Clara, dia segera mengambil ponselnya yang berada di dalam tas.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang