Chapter 3

167 69 22
                                    

Setelah Clara membaca pesan dari Leo, dia pun langsung menelepon Albert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Clara membaca pesan dari Leo, dia pun langsung menelepon Albert. Karena yang bisa membantunya sekarang hanyalah Albert seorang.

"Ada apa?" Tanya Albert saat Clara menghubunginya.

"Aku dapat pesan dari leo katanya dia enggak mau putus dari aku dan kalau aku tetap mau putus, dia bilang akan melakukan sesuatu. Aku takut kalau dia ngelakuin hal yang sama kayak dulu lagi." Ucap Clara dengan suara yang bergetar. 

"Sekarang lo tenang dulu nanti kita omongin lagi, gue lagi sama Alya."

"Maaf aku ngerepotin kamu terus, aku enggak tau harus cerita ke siapa lagi."

"Iya gue ngerti tapi lain kali jangan nelepon gue tiba-tiba, gimana kalau Alya tau lo suka ngehubungin gue? Gue gak mau dia jadi salah paham. Kita juga enggak mungkin kasih tau Alya tentang masalah lo, lo tau sendiri dia baru aja pulang dari rumah sakit."

"Iya maaf."

"Yaudah gue tutup teleponnya."

Setelah panggilan tersebut putus, Clara makin merasa sesak di dalam dadanya dan napasnya pun terengah-engah. Tak lama kemudian, datanglah bi Inah yang membawa makanan ringan dan air minum untuk Clara. Bi Inah sangat terkejut saat melihat kondisi Clara yang begitu memprihatinkan.

"Neng Clara kenapa?" Tanya bi Inah khawatir.

"Aku enggak papa kok bi cuman sedikit sesak aja." Jawab Clara berusaha tersenyum.

"Ini minum dulu biar lebih tenang." Clara pun menuruti perkataan bi Inah.

"Bibi panggil nyonya dulu."

"Sekarang aku udah lebih baikan kok bi, jadi jangan kasih tau siapa-siapa ya? Aku enggak mau mereka khawatir." Ucap Clara dengan nada memohon.

"Bibi saranin kamu segera periksa ke dokter takutnya ada masalah serius."

"Iya bi."

"Bibi ke bawah, kalau butuh sesuatu panggil bibi aja."

"Bi tunggu!" Kata Clara yang membuat bi Inah berhenti.

"Apa neng Clara butuh sesuatu?" Tanya bi Inah membalikkan badannya.

"Mmm itu makanannya di bawa lagi aja bi, aku mau tidur."

"Yaudah kalau begitu."

Keadaan di kamar Alya pun hening kembali, Clara sibuk dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba rasa sesak itu kembali lagi, Clara berusaha untuk mengatur napasnya untuk tetap stabil. Dia pun berusaha untuk tertidur agar rasa sesak di dadanya perlahan bisa menghilang. Tak butuh waktu lama akhirnya Clara terlelap dalam mimpinya.

*****

Setelah seharian kemarin Clara hanya berdiam diri di rumah Alya, hari ini dia memutuskan untuk pergi ke mal. Clara menghabiskan waktu di mal dengan menonton film dan mencoba berbagai permainan yang ada di sana. Hari semakin siang, Clara pun menghentikan aktivitasnya untuk mencari tempat makan karena dirinya sudah merasa lapar.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang