Chapter 9

148 60 24
                                    

Clara pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara pov.

Aku terbangun dari tidurku, mencoba mengumpulkan kembali kesadaranku yang baru saja hilang. Saat tersadar ada sebuah tangan yang menggenggam erat tanganku, dan aku terbangun di tempat yang berbeda dengan saat aku tertidur. Saat aku melihat ke sekeliling ternyata aku berada di rumah laki-laki yang saat ini sedang menggenggam tanganku. 

Aku melepaskan tangan Nichol perlahan agar tidak mengganggu tidurnya yang nyenyak. Ketika tangan dia sudah terlepas, aku langsung masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Setelah itu aku ke luar dari kamar dan menghampiri bunda yang sedang memasak.

"Malam bun." 

"Malam juga, gimana keadaan kamu udah mendingan?" Tanya Bunda sambil mengecek luka yang berada di sudut bibirku.

"Aku baik-baik aja kok bun."

"Lain kali kalau ada masalah jangan sungkan cerita sama bunda."

"Bunda udah tau?" Tanyaku spontan.

Bunda tersenyum dan memelukku dengan hangat.

"Sekarang kamu enggak sendirian lagi, ada bunda yang menemani kamu di sini." Tanpa aku sadari air mataku menetes.

"Udah kamu jangan nangis, nanti wajah cantiknya hilang lo." Ucap bunda berusaha menghiburku sambil mengusap air mataku yang menetes.

"Nah kan kalau senyum jadi tambah cantik."

"Bunda ngelanjutin masak dulu ya."

"Aku bantuin ya bun."

"Enggak usah biar sama bunda aja." Jawab Bunda.

"Enggak papa aku bantu biar cepat beres."

"Kalau bunda bilang enggak berarti enggak ya! Kamu istirahat aja."

"Yaudah aku ke perpustakaan aja mau baca buku." Pamitku yang dijawab anggukan oleh Bunda.

Clara pov end.

*****

Nichol terbangun dari tidurnya dengan napas terengah, dia mengalami mimpi buruk. Saat Nichol melihat ke kasur, dia tidak menemukan Clara di sana. Nichol yang tidak mau mimpinya menjadi kenyataan langsung mencari Clara sambil memanggil-manggil nama Clara. Nichol langsung menghampiri Dinda yang sedang masak di dapur.

"Clara mana bun?" Tanya Nichol.

"Dia ada di perpustakaan." Setelah mendengar perkataan Dinda, Nichol langsung pergi ke perpustakaan.

Nichol membuka pintu perpustakaan dengan kasar yang membuat Clara kaget, Clara pun berdiri dan melihat Nichol yang sedang menatap ke arahnya. Clara semakin terkejut, ketika Nichol tiba-tiba memeluknya dengan erat.

"Jangan pergi!" Gumam Nichol yang masih memeluk Clara.

"Kamu tau dari mana kalau aku mau pergi?" Bingung Clara karena dia tidak pernah memberitahu Nichol soal kepergiannya.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang