Chapter 22

87 23 0
                                    

Sudah empat hari berlalu sejak Kevin dirawat di rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah empat hari berlalu sejak Kevin dirawat di rumah sakit. Keadaan Kevin tetap sama dan masih belum menemukan jantung yang cocok dengan Kevin. Mereka terus berdoa kepada Tuhan agar dalam waktu dekat ini ada jantung yang cocok dengan Kevin sehingga Kevin bisa melakukan operasi transplantasi jantung.

"Ara hari ini tidak sekolah lagi?" Tanya Kevin.

"Enggak, Ara mau menemani papa di sini."

"Masa Ara tidak masuk sekolah terus nanti bisa ketinggalan pelajaran. Sekarang Ara sekolah aja ya?" Pinta Kevin.

"Papa benar Ra, lebih baik sekarang kamu sekolah. Masih ada waktu kok." Ujar El setuju dengan perkataan Kevin.

"Ara enggak mau, Ara mau tetap di sini." Tolak Clara.

Kevin menghela napas pajang. "Yasudah terserah Ara saja." Clara langsung tersenyum ketika Kevin mengizinkannya untuk tetap di sini. 

"Papa mau makan buah enggak? Kalau mau biar Ara potongin."Tawa Clara.

"Boleh."

Clara lantas memotong buah apel lalu meletakannya di atas piring kecil. Setelah selesai  memotong-motong buah apel, Clara mengambil satu potong buah apel dan menyuapi Kevin. Clara menyuapi Kevin sampai buah apel itu habis.

*****

"Hari ini kita ke rumah sakit lagi?" Tanya Matt.

"Iya."

"Eh, itu bukannya Leo?" Matt menunjuk ke arah gerbang.

"Mau ngapain lagi dia ke sini." Nichol berjalan menghampiri Leo yang diikuti oleh Matt.

"Mau ngapain lo ke sini?" Ujar Nichol sinis.

"Lo orang yang pernah mukul gue waktu di Indonesia kan?" Tanya balik Leo.

"Syukur kalau lo masih ingat." 

"Gue ke sini bukan untuk cari masalah, gue cuman mau ketemu Ara."

"Kalau lo mau bertemu Clara sama aja lo mau nyari masalah."

"Gue kan pernah ngasih peringatan sama lo, jangan pernah temuin Clara lagi!" Lanjut Nichol.

"Gue cuman mau ngasih ini sama dia sebagai bentuk permintaan maaf dan perpisahan dari gue."

"Karena dia enggak ada, gue titip ini sama lo." Leo memberikan sebuah flashdisk kepada Nichol lalu pergi sari sana.

"Itu isinya apa?"

"Mana gue tau kan ini milik Leo."

"Iya juga ya." Matt menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Dasar bodoh." Gumam Nichol.

"Lo barusan bilang apa?" Matt menatap tajam ke arah Nichol.

"Enggak, udah ayo kita ke rumah sakit!" Jawab Nichol mengalihkan pembicaraan.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang