Chapter 7

145 63 10
                                    

Keesokan harinya, Dinda meminta tolong kepada Nichol untuk membelikan belanja bulanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Dinda meminta tolong kepada Nichol untuk membelikan belanja bulanan. Dinda juga menyuruh Nichol untuk mengajak Clara pergi bersamanya. Nichol pergi bersama Clara menggunakan mobil sportnya ke supermarket. Setibanya di sana, mereka langsung masuk ke dalam supermarket. Nichol mengambil keranjang belanjaan dan mengeluarkan kertas berisi daftar barang-barang yang akan mereka beli.

"Nih list belanjaannya." Ucap Nichol menyerahkan kertas tersebut.

Mereka mulai mencari satu-persatu barang yang harus dibeli. Beberapa saat kemudian, ketika Clara akan mengambil snack yang berada di rak paling atas tiba-tiba tubuhnya hilang keseimbangan. Saat melihat Clara yang hilang keseimbangan, Nichol refleks menahan tubuh Clara agar tidak jatuh.

"Kok aku enggak merasa sakit ya?" Batin Clara yang masih menutup mata.

Clara membuka matanya dan yang pertama kali dia lihat adalah wajah Nichol yang sangat dekat dengan wajahnya. Mereka saling menatap satu sama lain, seakan-akan dunia ini milik mereka berdua. Tak berselang beberapa detik, Nichol langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Berdiri!" Suruh Nichol tanpa melihat ke arah Clara.

"Hah?"Bingung Clara yang masih belum sadar sepenuhnya.

"Cepat berdiri! Tangan gue pegal gara-gara menahan tubuh lo yang berat." Clara langsung berdiri setelah mendengar perkataan Nichol yang menurut gadis itu menjengkelkan. 

"Tubuh aku itu enggak berat tau." Protes Clara.

"Buktinya tangan gue rasanya kaya mau patah aja." 

"Tangan kamunya aja kali yang lemah." Balas Clara tak mau kalah.

"Apa lo bilang, lemah?" Ucap Nichol tak santai.

"Iya, lemah."

"Lo itu ya, bukannya bilang makasih malah ngatain gue." Kata Nichok tidak terima.

"Lagian kamu sih nyebelin jadinya kan aku kesal."

"Yaudah deh, makasih ya udah nolongin aku." Lanjut Clara.

"Kurang ikhlas."

"Makasih ya Nichol." Ucap Clara tersenyum lebar.

"Hm." Jawab Nichol.

"Sabar La sabar kalau menghadapi orang kayak dia mah." Batin Clara.

Setelah selesai membeli semua barang dalam daftar belanjaan, Nichol dan Clara bergegas ke kasir. Untungnya di supermarket sedang sepi jadi mereka tidak perlu mengantre terlebih dahulu. Nichol meletakkan barang belanjaannya satu persatu di meja yang dibantu oleh Clara. Mereka menunggu belanjaannya di hitung oleh kasir.

"Total semuanya empat ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus rupiah." Ujar penjaga kasir.  

Nichol mengeluarkan dompetnya dan mengambil lima lembar uang seratus ribuan. "Kembaliannya ambil aja." 

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang