Chapter 10

145 51 10
                                    

Biasanya ketika hari libur Nichol selalu bangun siang, tetapi entah kenapa hari ini dia bangun pagi buta sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya ketika hari libur Nichol selalu bangun siang, tetapi entah kenapa hari ini dia bangun pagi buta sekali. Nichol melihat ke arah jam beker yang ada di samping tempat tidurnya, setelah itu Nichol masuk ke dalam kamar mandi.

Pagi yang cerah, matahari mulai memunculkan dirinya perlahan-lahan dari ufuk timur. Nichol yang telah selesai berpakaian turun ke bawah untuk sarapan pagi. Di sana sudah ada Daniel dan Dinda yang menunggu di meja makan. Setelah selesai sarapan, Dinda membereskan meja makan dan mencuci piring yang kotor.

"Pah udah belum? Ayo sekarang kita berangkat nanti keburu siang!" Ajak Dinda.

"Mau ke mana bun?" Tanya Nichol.

"Ke bandara mengantar Clara pergi, kakak juga cepat siap-siap kita pergi bersama!"

"Tapi gue bukan siapa-siapa dia,

"Apa gue berhak mengantar dia? Secara kan gue udah nyakitin dia." Batin Nichol.

"Malah melamun lagi, ayo cepat siap-siap!" Ucap Dinda menyadarkan Nichol dari lamunannya.

"Kakak enggak ikut bun." Kata Nichol

"Loh kenapa?" Bingung Dinda.

"Ayo bun, ayah sudah siap!" Ajak Daniel yang memotong percakapan mereka.

"Kakak serius enggak akan ikut?" Tanya Dinda lagi.

"Kakak enggak ikut?" Bingung Daniel.

"Iya kakak enggak ikut." Jawab Nichol.

"Yaudah kalau begitu, bunda sama ayah pergi dulu."

Setelah Dinda dan Daniel pergi, Nichol kembali ke kamarnya. Pikirannya berkecamuk, apakah dia harus datang atau tidak? Tetapi kalau dia tidak datang, apakah dirinya tidak akan merasa menyesal? Nichol bingung harus berbuat apa sekarang. Pikirannya menyuruh dia untuk tetap di rumah tetapi hatinya malah mengatakan hal yang sebaliknya.

Nichol melihat sekilas ke jam tangan yang dipakainya, menunjukkan pukul 07.30 pagi masih ada waktu sekitar tiga puluh menit sebelum keberangkatan Clara. Nichol memutuskan untuk menemui Clara, dia pergi menggunakan motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan penuh.

Laki-laki itu hanya memerlukan waktu dua puluh menit untuk sampai di bandara. Nichol mencoba menelepon Clara tetapi Clara tidak menjawab satu pun panggilannya. Nichol berlarian mencari Clara dengan frustrasi, dia pun menanyakan kepada petugas yang ada di sana. Setelah orang tersebut menunjukkan arahnya, sekilas Nichol melihat ke arah ke jam tangan yang dipakainya.

"Jam delapan kurang lima menit." Gumam Nichol yang langsung berlari.

"Semoga aja dia belum masuk ke dalam pesawat." Batin Nichol.

Akhirnya Nichol menemukan keberadaan Clara, di sana juga terdapat Qaila dkk. berserta kedua orang tua Nichol.

"CLARA!" Panggil Nichol, Clara yang merasa terpanggil menoleh dan melihat ke arah Nichol.

Hate or Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang