Boneka Salju

850 76 34
                                    

Maincast : Banginho
Genre : Brothership
Lokasi : Au
Bahasa : formal/baku
Rate : (17+) Teenager
Song : Do You Want To Build a Snow Man? - Frozen

1,5k words/ chapter
Happy reading

1,5k words/ chapterHappy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


























Malam itu langit nampak cerah, butir-butir salju tak lagi berjatuhan sejak petang; yang semula mendung berganti menjadi bersemburat penuh warna; aurora.

Beberapa pria nampak kompak memotong balok-balok es untuk kemudian dijual di pasar. Dan di antara mereka ada seorang anak kecil bernama Changbin yang sedari tadi asyik memerhatikan bersama Jisung, seekor anak rusa saljunya.

"Ayo, Jisung!" serunya lantang, lalu ikut berlari mengekori pria-pria tadi.

Berbeda lagi dengan keadaan di dalam sebuah istana.

Seorang bocah lelaki kisaran usia tujuh tahun nampak begitu antusias melihat indahnya langit lewat jendela kamarnya. Ia kemudian berlari ke arah tempat tidur dan melompat dengan kuat, menduduki seorang bocah lain yang tengah lelap tertidur.

"Channie, ayo bangun, ayo bangun," rengeknya sembari mengguncang-guncangkan tubuh anak lelaki bernama Chan, yang ternyata adalah kakaknya itu.

"Euungghh... tidurlah, Ino," titahnya sembari mengerang pelan pada Minho, adiknya tersebut.

"Aku tidak bisa," ucap Minho sembari merebahkan tubuh di atas kakaknya, "Lihatlah, langit begitu cerah, aku terbangun dan kita harus bermain," tambahnya penuh dramatis.

Alih-alih mengikuti ucapan si bungsu, Chan justru mendorongnya hingga terjatuh sembari berucap, "Tidurlah, Ino."

Adiknya itu merungut sebal, tapi kemudian tersenyum miring dan kembali naik ke atas kasur lalu berbisik, "Mau membuat boneka salju?"

Dan sepertinya itu berhasil, karena setelahnya Chan ikut tersenyum miring sebelum bangun mengikuti kemana si kecil Minho pergi.

***

"Ayo cepat! Ayo cepat!" seru Minho tatkala menarik Chan keluar dari kamar menuju lantai bawah istana.

"Ssttt.. jangan berisik, Ino," desis kakaknya, tapi adiknya itu tak peduli. Mereka justru masuk ke dalam sebuah aula besar dan menutup rapat pintunya.

"Ayo keluarkan kekuatanmu," titah Minho.

"Siap?" tanya Chan mana kala memutar-mutar tangannya, mengeluarkan sebuah bola salju kecil dari kedua telapak tangannya.

"Ya, ya, ya!" si bungsu mengangguk dengan ribut.

Dengan sekali gerakan, Chan melempar bulatan es itu ke langit-langit ruangan yang seketika memecah dan berhambur menjadi butir-butir salju; seolah menyihir ada awan di dalam ruangan tersebut.

Little Story Between Us ✓ [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang