Matahariku [2/4]

743 122 29
                                    

Maincast : Banginho ft. Felix & Jeongin
Genre : Boyslove, Angst, Married life
Lokasi : Au
Bahasa : formal/baku
Rate : (17+) Young-adult
Song : Tetap Dalam Jiwa - Isyana Sarasvati

3,7k words/ chapter
Happy reading :)

3,7k words/ chapterHappy reading :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Sore itu Chan pulang dengan keadaan jauh dari kata baik-baik saja.

Rambutnya kusut, wajah yang berantakan, kantung mata hitam, sembab, membengkak dan tak ada sedikitpun senyuman yang disuguhkan olehnya. Minho cemas, ia mendekat dan bertanya dengan baik-baik tapi yang terjadi malah Chan membentaknya dengan penuh emosi. Membuat pasangannya itu nyaris mati berdiri karena ini adalah kali pertama dirinya terlihat begitu marah padanya.

"Aku minta maaf," isak Minho tak tertahan. Tangannya berusaha meraih lengan sang suami, namun saat itu juga Chan menepisnya, menghempaskan sebegitu kasar hingga tubuh kecil itu mundur beberapa langkah sampai punggung ringkihnya terantuk ujung meja.

"Maafmu tak bisa mengembalikan nyawa adikku!" geram Chan dengan mata merah berkaca-kaca, melotot tajam bak seekor pemangsa pada sosok yang kini hanya bisa merunduk tanpa sanggup berkata-kata.

"Aku tau kamu gak akur dengan Jeje, dan aku berusaha untuk bersikap adil serta netral di antara kalian. Aku hanya memintamu untuk memaklumi dirinya yang masih labil dan mencoba untuk menghargai usahanya membangun kembali hubungan baik denganmu, sebegitu susahnya 'kah? Sebegitu tak maunya dirimu untuk menerima maafnya?" kalimat itu terucap dengan suara pelan, namun begitu menyakitkan didengar hingga ke relung hati Minho.

"Padahal kamu sendiri yang memintanya datang kemari, dan kini kamu juga yang membuatnya pergi," baiklah, itu adalah kalimat terakhir yang Chan katakan sebelum tubuhnya berputar dan menghilang di balik salah satu pintu. Meninggalkan Minho yang kini hanya bisa menangis terisak dengan punggung bersandar pada dinding di belakangnya.

•••

Tak pernah Minho bayangkan akan jadi seperti ini pada akhirnya. Semua yang telah ia bina dalam rumah tangganya dan semua yang telah dilewatinya bersama Chan kini nyaris musnah, sirna hanya dalam sekejap mata.

Harmonis dari keluarga kecil itu seolah direnggut oleh sang waktu. Tak lagi ada canda, tak lagi ada tawa bahkan sekedar sapaan atau ucapan selamat pagi pun tiada. Rumah kecil nan asri itu kini terasa dingin dan suram karena pasangan yang tinggal di dalamnya sudah tak lagi ada yang mau berbicara.

Minho masih sama seperti dulu; bekerja sebagai seorang instruktur tari dan masih senang menanam bunga-bunga di taman kecil belakang rumahnya.

Tapi Chan berubah. Pria yang mendekati usia kepala tiga itu sudah jarang pulang ke rumah. Kadang kerap kembali dalam keadaan mabuk dan meracau tak jelas. Ia bahkan sudah tak lagi tidur sekamar dengan Minho, karena sejak kepergian Jeongin, kamar yang berada di lantai bawah dan menghadap jelas ke arah matahari terbit itu kini diisi oleh dirinya sendiri.

Little Story Between Us ✓ [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang