Maincast : Banginho
Genre : Angst
Lokasi : Au
Bahasa : formal/baku
Rate : (17+) Young Adult
Song : Chronosaurus - Stray Kids2,4k words/ chapter
Happy reading :)
Pranggg!!!
Sebuah vas bunga dilemparkan kepada seorang remaja dari tangan wanita tua yang kini memandang nyalang ke arahnya. Beruntung ia segera merundukkan kepalanya hingga keramik berukiran bunga yang cukup besar itu tak sampai menghantam dan melukainya. Tapi sedetik kemudian ia segera pergi keluar sembari merenggut sebuah keranjang dan lari tunggang langgang.
"JANGAN PULANG JIKA KAMU TAK MEMBAWA UANG!!" teriak wanita tadi dengan teramat lantang.
•••
Dingin.
Salju yang turun malam ini lebih lebat dari malam-malam sebelumnya. Tapi amat sayang, Minho -remaja yang baru saja kabur keluar dari rumahnya tadi itu- hanya memakai pakaian seadanya.
Sandal rumah lusuh, sweater tipis dan sehelai syal koyak hanyalah penangkal udara dingin yang dipakainya kini. Tak memberikan efek yang berarti, terlebih butiran es berwarna putih itu kembali menghujami bumi diiringi hembusan angin yang lumayan kencang. Membuatnya kedinginan dan sedikit menggigil di emperan toko sembari terus menjajakan barang yang dibawanya.
"Lilinnya, Nyonya.. ada yang beraroma juga. Murah, hanya $ 1,00 saja," ucapnya pada seorang wanita bersepatu hak tinggi yang melintas di depannya. Tapi tak dipedulikan sama sekali, wanita dengan tampilan khas orang berada itu terus berjalan mengabaikan remaja malang tersebut.
Minho tak putus asa, dengan suara yang nyaris serak ia terus berseru setengah lantang pada siapa saja yang melewati dirinya. Menjajakan lilin-lilin kecil yang ia punya hanya agar mendapatkan uang dan ia bisa pulang.
"Lilinnya, Tuan. Ada yang beraroma juga."
Masih sama. Tak ada yang memedulikannya sama sekali. Mereka hanya sekilas melirik tanpa sedikitpun menaruh rasa iba. Padahal Minho sudah terlihat setengah membeku dengan wajah yang mulai pucat membiru.
"Li-lilinnya, Tuan? Ada yang beraroma juga," ia mengangkat tangannya yang nampak gemetar, menunjukan tiga batang lilin dengan warna merah, ungu serta biru yang ia punya pada seorang pria bermantel hitam kini.
Pria itu berhenti sejenak, ia melirik tangan mungil yangmana jari jemarinya terlihat mulai memucat pasi. Tapi alih-alih membeli barang yang dijajakan si remaja padanya, ia malah bertanya dengan suara pelan, "Kau mau minum kopi?"
Tentu saja kalimatnya sukses membuat Minho tertegun. Ia menatap wajah paruhbaya itu dengan lekat tanpa berkedip sedikitpun. Tapi setelahnya kepala berambut hitam kelamnya mengangguk pelan karena tak sanggup berkata-kata sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Story Between Us ✓ [Banginho]
Fanfiction"Aku hanya datang padamu seraya berbagi kisah. Apa kamu mau untuk tetap tinggal di sini dan mendengarkannya?" -Ru. Ini cuma kumpulan one shoot Banginho aja, remake dari beberapa cerita yang pernah aku takedown ke draft, dengan member SKZ lain mungki...