Little Story Between Us ✓ [Banginho]

Di Balik Mimpi [2/4]

Maincast : Banginho ft. Seungmin
Genre : Boyslove
Lokasi : Au (lokal)
Bahasa : formal/baku
Rate : (21+) MATURE CONTENT
Song : Somewhere I Belong — Linkin Park

2k words/ chapter
Happy reading :

"Begadang?"

Umin mengernyit jelas saat melihat lingkar hitam di bawah kantung mata kakak sepupunya itu. Wajah muram; nampak kurang tidur, baju seragam asal dipakainya, belum lagi rambut yang mencuat sana-sini seolah tak tersisir sama sekali.

Sungguh sangat mencerminkan bagaimana tata cara menjadi guru yang baik dan benar.

Oh, sampai lupa. Mereka ini hidup seatap di bawah naungan rumah Lino; lantaran keluarga Umin tinggal di luar kota, berbeda dengan orang tua si empunya yang sudah bercerai; meninggalkan dirinya tuk tinggal mandiri sendirian saja.

"Aku mimpi buruk," jawab Lino singkat dan mengalihkan tatapannya ke arah semangkuk bubur ayam yang dibeli Umin di depan komplek.

"Mimpi apa?" tanya yang muda.

Lino terdiam sesaat, pikirannya menimbang-nimbang; haruskah dia katakan apa yang dilihatnya kemarin pada sepupunya itu?

Tapi setelah sekian detik dihabiskan dengan diam dan berpikir, akhirnya Lino hanya menjawab ucapan itu dengan sebelah bahu mengedik pelan pun seraya berkata, "gak inget. Lupa."

"Dih!?" Umin mengernyit. Lagi-lagi tak mengerti dengan jalan otak kakaknya itu.

"Gimana soal kemarin? Seneng ikut study tour bareng anak bebek?" cibir Lino tiba-tiba sambil menyuap buburnya, pula menyunggingkan seulas senyuman miring seolah berkata; lihat siapa yang menjilat ludahnya sendiri?!

Tentu saja perangainya itu membuat sepupunya menjadi salah tingkah, kikuk lantaran malu sendiri.

"Yaa ... lumayan," dan hanya kalimat tersebut yang bisa dijadikan Umin sebagai jawabannya. "Kakak sendiri gimana? Oh iya, kemarin Kakak kenapa? Kok tiba-tiba aja lari kenceng banget kayak habis liat hantu aja," cerca yang muda lantaran teringat apa yang dilihatnya kemarin.

Mendengar itu, tangan Lino yang semula menyuap bubur pun mendadak berhenti. Raut mukanya juga ikut menegang seolah menemukan sesuatu yang salah pada mangkuk makanannya.

Ia meneguk saliva berat. Bayangan saat dirinya yang terpelanting ke tanah; lantaran membaca nama nisan di tempat wisata tersebut kembali menghantuinya.

Rasanya seperti disengat listrik manakala ada bayang-bayang aneh yang mendadak melintas dalam kepalanya. Dan bayangan itu menunjukan dengan jelas tentang ...