Little Story Between Us ✓ [Banginho]

Di Balik Mimpi [bonus]

Maincast : Banginho ft. Seungmin
Genre : Boyslove
Lokasi : Au (lokal)
Bahasa : formal/baku
Rate : (21+) MATURE CONTENT
Song : I Like You — Changbin ft. Felix (skz record)

1,8+k words/ chapter
Happy reading :)

"Christopher?"

Lino mencicit pelan, ragu dan juga sedikit takut. Lantaran terus berpikir; bagaimana bisa orang yang ada di mimpinya justru hadir di depannya saat ini? Hantu 'kah?

Yang disebutkan namanya justru terkekeh pelan, lesung pipi manis yang Lino lihat semalam pun ikut menyertai suara tawa lembutnya itu. Benar-benar sama! Dan jelas membuatnya menjadi bergidik ngeri sendiri, hingga tanpa sadar terus mundur manakala tubuh si pria justru semakin berjalan mendekatinya.

"Bukan," katanya. Sangat singkat dan sukses menghentikan langkah mundur Lino.

"Bukan?" yang muda membeo pelan.

"Saya bukan Christopher Van der Bahng," tuturnya. "Nama saya memang ada Chris-nya juga, tapi bukan itu, melainkan Christian Albert Johanson Rodderick," tambahnya kemudian.

Sepertinya dia keturunan Jerman. Gumam Lino.

"Tapi ..." Lino ingin menduga, tapu takut salah. Dan akhirnya ia hanya bisa diam sembari melirik kembali nisan sang prajurit perang dengan kekasihnya yang ternyata kini tepat di sebelahnya.

"Mirip?" tebak yang dewasa. Kepala berambut ikal itu lantas mengangguk seolah paham atas apa yang ada di dalam pikiran Lino saat ini. "Kamu juga," katanya.

"Maksud Anda?" kernyitan alis di dahi sang guru sekolah dasar menukik jelas.

"Kamu mirip dengan Ilino," papar lawan bicaranya.

Lino makin tak mengerti dengan lelaki berpakaian serba gelap ini. Dan pikirannya mulai meracau kembali; haruskah ia lari? Tapi belum sampai kakinya membuat langkah seribu, pria tersebut sudah lebih dulu mengatakan sesuatu.

"Mau jalan-jalan?" ajaknya.

"Ha?" yang muda bukan tak mendengar, ia hanya terlalu terkejut dengan apa yang diucapkan lelaki itu padanya.

"Bukankah di tengah Kebun ada cafe juga? Kita bisa bicara di sana sembari memesan kopi," paparnya kemudian. "Saya akan berbagi sesuatu denganmu, itupun jika kamu mau. Dan, tenang saja saya bukan orang jahat, kok. Gak usah takut begitu," kekehnya pelan seolah tahu apa yang ada dalam otak Lino saat ini.

Ragu namun juga penasaran, akhirnya kepala si pemuda itupun mengangguk mengiyakan. Keduanya lantas berjalan menelusuri aspal hitam —yang jarang dilalui kendaraan bermotor itu—ke arah tengah Kebun Raya di mana cafe yang dikatakan si pria berada.