✨🌿 Bagian enam belas

25 15 1
                                    

Song Recomendation Day6 I Would

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Recomendation Day6 I Would

[Maap gue ga bisa nge-quotes soalnya]
[ Awas ketawa lu ]

___

_____

"Anjir, catatan tadi ternyata banyak juga jir." Keluh Sera sambil menulis di buku tulisnya yang ada di atas meja, matanya terus melirik buku Minho yang dia gunakan sebagai contekan.

Mereka masih berada di ruang tamu. Sera duduk di karpet bawah sambil menulis catatan di bukunya. Minho duduk di sofa yang mereka duduki tadi. Bukannya menulis catatan atau entah belajar, pemuda itu malah asik makan camilan Sera, hasil mencurinya di kulkas Sera. Sera hanya mengangguk angguk seolah berkata terserah pada Minho saat dia mendapati pemuda itu membawa bungkus jajan yang sangat banyak. Katanya sih, Sera mungkin sudah bosan.

Minho mengambil jajan benar benar seperti bukan seorang tamu, dan melakukan apapun seolah ini rumahnya sendiri. Bayangkan dia mengambil bungkus jajan 5 dengan bentuk yang besar besar. Sambil memakan makanannya, Minho melihat televisi yang menampilkan film spongebob.

"Ho! Anjir banyak amat sih! Gue sampe puyeng liatnya padahal cuma nyalin doang, udah gitu masih ada pr. Aaaaa!! Kepala gue bisa pecah!!" Teriak Sera frustasi sambil memegang kepalanya dengan satu tangan yang memegang bolpoin, matanya melihat beberapa catatan di bukunya dan buku Minho.

"Lu sih salahnya sakit." Ucap Minho lalu memakan jajannya dengan mata yang masih melihat televisi, itu episode saat spongebob ikut dengan tuan Krab ke acara yang isinya kepiting kepiting dan orangnya sangat pelit.

Minho benar benar tidak suka pada Tuan Krab karena dia sangat pelit dan tidak mau membagi apapun. Minho bahkan ingin membunuh Tuan Krab karena sangking kesalnya.

Liat film mulu, tugas enggak dipikirin.

"KOK NYALAHIN GUE! GUE TUH GA SALAH!"

"HEH SAMSUL GUE KAGET ANJENK!"

Minho memegang dadanya sendiri untuk menormalkan detak jantungnya, dia menatap Sera kaget.

Sera cuma berdecih malas lalu memalingkan kepalanya. "Bantuin Ho."

Minho mengernyitkan dahinya bingung. "Bantuin apaan?"

Sera menunjuk bukunya sendiri. "Bantuin nulis."

"DIH ENAK AJA LU. KAN CUMA NULIS DONGO LAGIAN LU JUGA GA LIAT DI PAPAN TULIS YANG JAUH KEK DOI, KAN LU LIATNYA MALAH DI BUKU TULIS GUE. KAN ENAK!"

Sera mengambil bantal yang ada di sofa di belakangnya dan melemparkannya ke arah Minho hingga terkena di wajah si anak cerewet itu.

"Gausah teriak teriak juga napa markonah. Lu banyak bacot!" Sera pun menatap bukunya sendiri. Namun, bukannya menulis dia malah menutup buku tulisnya kasar.

[✓] 𝐓eman Khayalan | Han Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang