✨ 🌿Bagian sepuluh

29 15 1
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

____

Sera sekarang tengah berada di imajinasinya sendiri. Dia masih berada di ruang kesehatan dan duduk di atas ranjang dengan selimut yang menutupi kakinya sampai perutnya sembari membaca buku novelnya.

Krek

Sera lantas mendongak dan melihat seseorang yang membuka tirai dia langsung tersenyum. Itu Jisung dengan membawa entahlah mungkin beberapa jajanan.

"Wih, apa tuh?" Sera tersenyum hingga matanya menyipit.

Jisung masuk dan langsung duduk di kursi sebelah ranjang Sera yang jika di dunia nyata ditempati Minho. Dia mendekap beberapa jajan dan sekotak makanan.

Ngomong ngomong sekarang Jisung memakai baju polos berwarna putih dengan lengan pendek. Dia memakai celana hitam namun bukan terbuat dari jeans dan rambutnya yang berwarna hitam yang menutupi dahinya. Sementara, Sera masih tetap dengan memakai baju sekolahnya.

"Makanan lah, bodoh apa apa? Ga bisa liat?" Jisung menaruh jajanan berbungkus itu di ranjang dan membuka salah satunya.

Sera menatap Jisung kesal. "Anjir lu! Gue kan cuma nanya bego!"

"Ga usah ngatain bego kalo ga ngaca." Jisung berucap sembari memakan salah satu bungkus jajan.

Sera mengambil bantal yang ada di belakangnya dan langsung memukul Jisung dengan bantal tersebut.

"Heh! Anjing! Lu ngapain mukul mukul bego!" Teriak Jisung frustasi karena makanan ringan yang ia makan terjatuh.

"Heh! Sapa yang ngajarin lu ngomong jelek kek gitu!" Sera menatap Jisung tajam.

"Ya elah kek lu ga pernah bicara kek gitu aja anjir!" Jisung tersenyum menggoda sambil memakan makanan ringannya.

Sera hanya menatap Jisung sebal

"Wih, enak lho Ra. Lu ga mau?" Jisung menawari makanan ringannya yang ternyata sebuah kripik. Jisung menawari kripik yang ada di tangannya.

"Enak tuh, minta." Sera hendak membuka mulutnya. Namun, tangan Jisung malah berbalik dan berakhir berada di dalam mulutnya. Jisung tersenyum kemenangan sembari mengunyah kripik tersebut.

Sera memandang Jisung dengan tatapan seolah akan membunuh. Jika mungkin ini di komen maka mata Sera akan ada sebuah laser. Dia mengambil bantal yang tadi ia buat memukul ke Jisung dan memukul Jisung beberapa kali dengan bantal tersebut.

"Heh! Gila anjir lu! Udah weh!!" Teriak Jisung karena Sera tetap memukulinya dengan bantal.

"Dih! Enak aja! Lu nyebelin kek gitu lagian!" Sera masih memukul mukul Jisung dengan bantalnya.

Jisung memutar bola matanya jengah. Dia benar benar kesal dengan Sera. Akhirnya Jisung langsung memegang bantal itu dan menaruhnya di ranjang. Karena pergerakan Jisung, tubuh Sera terdorong maju dan akhirnya dirinya dan Jisung benar benar dekat.

[✓] 𝐓eman Khayalan | Han Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang