✨🌿 Bagian empat belas

27 17 2
                                    

˚₊· ͟͟͞͞➳❥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˚₊· ͟͟͞͞➳❥

Sera sekarang tengah berada di imajinasinya sendiri. Dia berada di sebuah rumah makan kecil yang ada di pinggir jalan raya kota Seoul yang ramai. Dia tengah memakan kue beras kesukaannya dengan lahap. Dia tentu saja tidak sendiri dan ada Jisung yang ada di hadapannya yang juga ikut makan kue beras.

Sera menghentikan makannya sebentar dan menatap Jisung yang makan dengan tenang.

"Heh, Sung." Panggilnya pada Jisung.

Jisung yang kebingungan hanya mendongakkan kepalanya. Dia ikut tersenyum saat menatap yang Sera mencodongkan wajahnya dan tersenyum senang.

"Kenapa Ra?" Tanya Jisung.

"Besok besok yok buat kek istana gitu terus kita tinggal di dalamnya." Ajak Sera sambil tersenyum hingga giginya terlihat.

Jisung tersenyum dan mendengus. "Jangan kebanyakan ngayal mulu. Halusinasi ntar." Dia pun melanjutkan makannya.

Sera memandang Jisung tidak suka. "Kan emang kerjaan gue sukanya ngayal. Dipikir pikir kok gue rasanya lebih seneng di dunia hayalan gue ketimbang dunia nyata." Sera memandang ke arah lain.

Jisung menaruh sendoknya di meja lalu mengambil tisu dan langsung mengusap mulutnya. "Jangan bicara seperti itu lagi. Ini hanya dunia palsu tidak nyata."

Seketika Sera langsung merengut sedih. Dia pun melipat tangannya di meja. "Tapi beneran Sung. Gue pernah mikir gue pengen tidur aja biar ketemu lu disini dan kita bisa melakukan apapun di hayalan gue ini."

Jisung tersenyum miris. "Tidak. Jangan berpikiran seperti itu lagi mengerti. Ini dunia palsu dan tidak nyata. Ingat ti-dak nya-ta." Jisung menekankan kata katanya di kalimat terakhir.

"Namun aku lebih bahagia disini. Rasanya seperti aku bebas melakukan apapun yang kumau. Tidak ada orang orang yang akan mempedulikanku, atau menilaiku. Tidak ada juga orang tuaku yang sering meninggalkanku. Tidak ada teman sekolah yang sering menjauhiku dan terkadang aku akan down sendiri karenya. Lalu aku tidak akan mengalami kesulitan hidup. Aku benar benar bahagia walaupun ini hanyalah dunia palsu. Ada kau dan tempat ini bisa membuatku melakukan apapun."

Sera menghela nafasnya sebentar. "Terkadang aku benar benar ingin bisa merasakan hidup yang bagiku itu benar benar bahagia. Seperti karakter novel yang mempunyai keluarga hangat dan sering diberi kasih sayang. Teman temannya yang akan selalu membantunya. Pasti itu sangat menyenangkan. Lalu, dikenal banyak orang karena entah terkenal karena anak famous. Mempunyai kehidupan remaja yang terkadang rumit karena menjalin asmara."

[✓] 𝐓eman Khayalan | Han Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang