Chryssa berdiri membatu. Wajahnya tampak syok. Otaknya masih berusaha mencerna apa yang ada di depan matanya sekarang. Matanya memandang tidak percaya pada sosok pria yang kini duduk sambil menikmati secangkir teh bersama kedua orang tua Chryssa.
Chryssa lalu berjalan mendekat. "Kenapa anda ada di sini?"
Athanasios melirik gadis itu. Dia meletakkan cangkir tehnya di meja kemudian tersenyum manis pada Chryssa. "Saya ingin melamar anda, Nona."
"Bohong itu dosa."
"Saya sedang tidak berbohong."
"Lalu anda sedang bermain-main sekarang?"
Athanasios mendongak. Balas melihat Chryssa dari bawah. Dia mengangkat sebelah alisnya. "Apa sekarang saya terlihat sedang main-main? Dengan semua hadiah ini?"
Chryssa memerhatikan ke sekitar. Tadi dia tidak begitu memerhatikan, tapi--
Chryssa lagi-lagi membatu. Dia menganga saat melihat tumpukan hadiah yang terkumpul di ruangan itu. Sangat bervariasi dan jumlahnya sangat tidak normal. Itu hadiah atau apa? Jumlahnya keterlaluan sekali.
"Chryssa." Archas memanggil. Dia hendak menghampiri Chryssa tapi ditahan ibunya. Archas melihat ibunya tidak mengerti.
Duchess menoleh ke Duke, memberi kode lewat tatapan matanya.
"Ah..." Duke berdeham, tampak mengerti kode dari sang istri. Dia berdiri diikuti Duchess dan Archas. "Sebaiknya, kalian bicara berdua saja dulu. Kami akan keluar."
Athanasios juga ikut berdiri lalu melihat Duke Illarion. Dia tersenyum ramah, "terima kasih, Tuan Duke."
"Ayo, Archas." Duchess menarik Archas yang masih enggan untuk keluar mengikuti suaminya. Dia juga memberi perintah pada semua pelayan yang ada di dalam ruangan itu, "semuanya keluar. Biarkan Duke Phaelathon berbincang dengan Chryssa."
Semua pelayan mengikuti perintah dengan patuh. Jadilah di ruangan itu tersisa Chryssa dan Athanasios.
Athanasios langsung menghampiri Chryssa, berdiri di depan gadis itu.
"Apa..." Chryssa mengucak matanya sendiri. Memastikan jika yang dilihat matanya saat ini bukan ilusi semata. Dia bertanya tidak yakin. "Apa semua ini?"
"Ini semua hadiah untuk melamar anda." Athanasios tersenyum manis.
Chryssa langsung menatapnya. Melemparkan tatapan aneh untuk pria itu. Keningnya berkerut dalam. "Melamar saya?"
"Ya. Bukankah ini yang anda inginkan?"
"Yang saya inginkan?"
Chryssa masih berusaha memahami perkataan Athanasios. Otaknya kali ini bekerja dengan keras.
Tunggu...
Ahh.
Chryssa sekarang mengerti.
"Jadi... benar-benar orang suruhan anda?"
Athanasios tidak menjawab. Dia hanya tersenyum dengan mata yang menatap lekat pada Chryssa.
Chryssa bersorak kegirangan dalam hati. Sekarang dia sangat bahagia!
'Ternyata keberuntungan berpihak padaku! Itu benar-benar sampai pada Athanasios dan memberi hasil yang diharapkan!'
Chryssa berusaha mengontrol agar kesenangannya tidak sampai ditunjukkan wajahnya.
Inilah sebabnya, orang tidak boleh menyerah sebelum mencoba. Kita tidak tahu akan mendapat hasil yang seperti apa. Kita hanya akan mengetahuinya melalui percobaan, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Antagonist [✔]
RomanceMeninggal karena sakit yang dideritanya, membuat dia justru bereinkarnasi, masuk ke dalam dunia novel kesukaannya yang dia baca saat masih dirawat di Rumah Sakit. Dia bereinkarnasi menjadi Chryssa, sosok antagonis yang jatuh cinta pada Athanasios, s...