"Selamat pagi, Nona. Apa tidur anda semalam nyenyak?"
Chryssa yang sudah bangun dan kini duduk di ranjang menoleh. Dia melihat pelayan yang semalam diberikan Athanasios untuk melayaninya. Mereka tersenyum ramah padanya.
"Ya, tidurku nyenyak." Chryssa balas tersenyum. Dia memerhatikan sekeliling. Melihat kamar yang masih asing di penglihatannya.
Kamar ini bagus dan mewah. Dekorasinya juga sangat memanjakan mata. Ini kamar yang diberikan Athanasios untuknya.
"Selamat pagi, Nona." Odelia yang baru sampai langsung menghampiri Chryssa. "Apa anda ingin langsung bersiap-siap?"
"Ya." Chryssa menjawab singkat. Gadis itu turun dari ranjangnya, pergi membersihkan diri lalu berganti pakaian dibantu oleh para pelayan.
"Nona, apa anda ingin sarapan anda dibawa ke sini?" Salah seorang pelayan bertanya setelah Chryssa selesai ganti pakaian.
Chryssa menggeleng. "Athanasios mana?"
"Di jam seperti ini Tuan biasanya sudah berada di ruang kerja beliau."
"Apa dia sudah sarapan duluan?"
"Tidak, Nona. Tuan biasanya tidak sarapan pagi."
Chryssa mengerutkan kening bingung. Dia bertanya, "kenapa?"
"Tuan tidak suka sarapan." Pelayan itu menjawab.
Chryssa mengangguk-angguk. Ini adalah sesuatu yang tidak ada di novel aslinya, jadi Chryssa baru mengetahui hal ini. "Antarkan aku ke ruang kerja Athanasios."
"Baik, Nona."
Chryssa melihat Odelia. "Odelia, hari ini kau beristirahatlah dulu. Kau juga bisa pergi ke luar jika kau mau."
Odelia mengangguk. Dia menunduk hormat. "Terima kasih, Nona."
Chryssa lalu pergi mengikuti seorang pelayan yang kini sedang mengantarkannya menuju ruang kerja Athanasios. Di sepanjang perjalanan, saat berpapasan dengan pelayan atau ksatria, mereka langsung menunduk hormat padanya. Padahal seingat Chryssa, yang menyambut tadi malam hanya sekitar dua puluh sampai tiga puluh pelayan. Hanya sebagian dari jumlah keseluruhan pelayan di kediaman Athanasios, juga tidak ada ksatria selain Julius dan satu orang ksatria yang tidak Chryssa kenal yang selalu terlihat menjaga jarak darinya.
Melihat semua orang ini menghormatinya, sepertinya mereka sudah tahu statusnya sekarang. Chryssa cukup takjub karena semua ini bahkan terjadi secara tiba-tiba, tapi mereka sudah menghormatinya sebagai Nona mereka. Bisa dibilang, Chryssa cukup puas.
Mereka berjalan cukup jauh lalu berhenti di depan sebuah pintu besar berwarna cokelat tua.
"Di sini tempatnya, Nona." Pelayan tadi berucap.
Chryssa mengangguk mengerti. "Kau boleh pergi."
Chryssa mengetuk pintu saat pelayan itu pergi. Gadis itu masuk saat mendengar sahutan dari dalam.
Di dalam ruangan luas itu, ada Athanasios yang duduk di balik meja kerja miliknya dengan tangannya yang memegang sebuah dokumen dan terlihat berbagai dokumen lain tertumpuk di atas meja. Athanasios langsung meletakkan dokumen di tangannya saat melihat Chryssa.
Dia tersenyum. "Ada urusan apa tunanganku datang ke mari?"
"Tentu saja ingin menemuimu" Chryssa terkekeh. Dia berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan meja kerja Athanasios. "Ayo sarapan bersama."
"Kau saja. Aku tidak sarapan." Athanasios langsung menolak. Dia kembali fokus dengan dokumen di mejanya.
Chryssa mengembungkan pipi. "Apa kau tidak ingin sarapan bersama tunangan tercintamu ini? Ayolah, temani aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Antagonist [✔]
RomanceMeninggal karena sakit yang dideritanya, membuat dia justru bereinkarnasi, masuk ke dalam dunia novel kesukaannya yang dia baca saat masih dirawat di Rumah Sakit. Dia bereinkarnasi menjadi Chryssa, sosok antagonis yang jatuh cinta pada Athanasios, s...