47. Pertemuan Antara Dua Tokoh Utama

25.1K 3.5K 284
                                    

Athanasios pergi ke bagian terdalam taman istana. Dia kini dikelilingi berbagai jenis tanaman hias dan bunga-bunga yang tampak indah dan bergerak-gerak saat ditiup angin malam yang terasa sedikit menyengat.

Athanasios menutup matanya, merasakan sapaan angin yang menerpanya. Dia terus terbayang akan saat dimana Chryssa menatap Rvello dengan sangat lekat. Itu membuatnya merasa sangat kesal dan gejolak membunuh memenuhi dadanya.

Pria itu lalu membuka matanya perlahan. Sorot matanya terlihat dingin dan datar, tanpa riak apa pun yang terpampang di dalamnya.

Athanasios sudah lama tidak merasakan keinginan membunuh sebesar ini. Sebelum Chryssa memasuki hidupnya dan memenuhi hati dan pikirannya, Athanasios selalu merasakan keinginan membunuh yang serasa tidak akan pernah hilang. Athanasios menjadi kejam, membunuh dan menyiksa orang tanpa ampun. Dia menikmati setiap jeritan dan rintihan orang-orang yang disiksanya.

Dulu, Athanasios hanya merasa senang saat dia menyiksa orang dan membunuh orang itu dengan kejam. Tiap melihat darah korbannya, Athanasios jadi bersemangat. Tapi semua itu tidak bisa merubah hatinya selalu merasa hampa. Seolah tidak ada lagi yang bisa dia lakukan dan nikmati selain membunuh dan membalaskan dendam.

Athanasios seperti jatuh dalam jurang yang dalam dan gelap. Sendirian, dan kesepian. Semua terasa hampa dan tidak berarti.

Lalu, Chryssa masuk dalam hidupnya. Setiap tindakan, perkataan, dan senyum gadis itu perlahan mulai mengisi hidup Athanasios dan lama-kelamaan hatinya mulai terisi oleh berbagai warna lagi.

Bagi Athanasios, Chryssa adalah orang yang membuatnya kembali hidup.

Jadi, kalau Chryssa sampai pergi darinya... Athanasios merasa akan gila dan bisa mati kapan saja.

Ahh, tidak.

Athanasios terkekeh menyeramkan. Matanya berkilat seolah sedang merencanakan sesuatu yang jahat.

"Chryssa akan selamanya menjadi milikku."

Ya. Athanasios tidak akan pernah membiarkan Chryssa sampai pergi meninggalkannya. Athanasios akan menyingkirkan semua penghalang yang ingin memisahkannya dari Chryssa. Baik itu Rvello... atau Larz sekali pun.

"Maaf mengganggu waktu anda, tapi bisakah anda menolong saya?"

Sebuah suara yang terdengar lembut dan jernih memasuki pendengan Athanasios, membuat pria itu membalikkan badan pelan-pelan ke asal suara.

Di hadapannya kini sudah ada seorang gadis dengan paras menawan. Rambut cokelatnya tertata dengan indah dan tampak bersinar terkena cahaya bulan, jangan lupakan tatapan yang lembut dan hangat, serta aura menenangkan yang seperti terpancar dari tubuh gadis itu.

Athanasios awalnya menatap gadis di depannya dengan datar, tapi dia lalu segera mengubah ekspresinya dan tersenyum seperti biasa. "Apa yang bisa saya lakukan untuk anda, Nona?"

Gadis itu terlihat sedikit ragu dan malu-malu, "sebenarnya... saya tersesat."

Athanasios mengangguk mengerti. Taman ini memang sangat luas dan cukup rumit, jadi orang yang baru pertama kali ke sini akan bisa tersesat.

"Anda ingin kembali ke tempat pesta?"

Wanita itu, Grizelle menatap Athanasios dengan binar di matanya. Dia mengangguk cepat. "Saya sudah lama berputar-putar di sini, tapi di sekitar sini sangat sepi. Makanya saat melihat anda, saya merasa lega."

"Saya ingin mengantar anda sekarang, tapi saya harus menunggu seseorang di sini."

Grizelle terlihat sedikit kecewa saat mendengar ucapan Athanasios. Dia memberi sorot penuh harap, "saya bisa menunggu. Jadi, bisakah saya tetap di sini dan ikut bersama anda saat anda akan kembali ke tempat pesta? Saya benar-benar tidak tahu lagi harus meminta tolong pada siapa jika tidak pada anda."

Lady Antagonist [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang