"Putri dan menantu Anda terlambat datang ya, Duke Illarion."
Duke Illarion yang tengah menikmati tehnya menoleh saat mendengar ucapan bernada keluhan yang disampaikan oleh Duke Livth.
Saat ini Duke Illarion sedang minum teh bersama delapan Kepala Keluarga Bangsawan tinggi Ibukota untuk membantu rencana dari putrinya. Dia sengaja mengundang mereka semua untuk menipu mata raja.
Duke Illarion meletakkan cangkir tehnya kembali. Dia lalu menjawab dengan santai, "bersabarlah sebentar. Mereka pasangan muda yang akan menikah sebentar lagi, jadi mereka pasti ingin selalu bersama lebih lama."
"Ngomong-ngomong tentang itu, saya masih tidak percaya putri anda akan menikah dengan Duke Phaelathon." Kali ini giliran Marquess Evereth yang mengangkat suara.
"Saya juga masih terkejut dengan berita itu." Marquess Fuershi menambahi. Dia tersenyum kecil dengan matanya yang berkilat penuh kelicikan. "Saya dengar gosip bahwa putri anda sudah mengejar-ngejar Duke Phaelathon sejak lama. Apakah mungkin mereka bisa bertunangan karena itu?"
Duke Illarion mengernyit saat mendengar ucapan Marquess Fuershi. Apa-apaan dengan ucapannya yang seolah-olah menyiratkan bahwa Chryssa menggoda Athanasios?
Memang dulu Chryssa sering kabur dari Zaeis dan datang menemui Athanasios. Tapi hanya sebatas itu saja. Putri tersayangnya tidak pernah melakukan perbuatan rendahan seperti menggoda seorang pria.
"Saya tidak tahu maksud anda baik atau buruk saat anda mengatakan itu, Marquess. Putri saya adalah seorang wanita yang terhormat dan cantik. Dia dulu sering menemui Duke Phaelathon karena mereka memang akrab, sama sekali tidak seperti yang anda katakan." Duke Illarion memberinya tatapan datar. "Mungkin anda tidak tahu kalau Duke Phaelathon sendirilah yang datang ke Zaeis menemui saya dan melamar Chryssa. Dia bahkan membawakan hadiah yang sangat banyak untuk putri saya."
"Anda mendapatkan menantu yang sangat kompeten." Duke Orshal yang duduk berhadapan dengan Duke Illarion berkomentar. Dia menyesap tehnya, "anda beruntung."
"Benar." Seorang pria yang duduk di sebelah kanan Duke Orshal menambahi. Dia adalah Count Isarc yang bisnis keluarganya sedang sukses-suksesnya saat ini. "Duke Phaelathon berada di peringkat satu calon menantu yang menjadi idaman semua Bangsawan. Lalu setelah Duke Phaelathon, ada Marquess muda Lysander. Sejujurnya, saya ingin ada putri saya yang menikah dengan salah satu dari mereka."
Count Isarc tersenyum guyon pada Duke Illarion. "Saya dengar dulu putri anda juga hampir bertunangan dengan Marquess muda Lysander. Sepertinya, putri anda benar-benar beruntung."
"Tapi kalau tidak salah, bukankah Marquess Lysander dekat dengan Putri dari Count Bennet?" Count Phrenes menoleh pada Count Bennet yang juga mengikuti pertemuan itu. Semua yang hadir ikut menoleh ke arahnya. "Apa saya benar, Count Bennet?"
"Ah, benar." Count Bennet tersenyum percaya diri. "Tuan Klaus dan putri saya Grizelle sudah berteman cukup lama. Jadi bagi Tuan Klaus, saya sudah seperti ayahnya sendiri."
"Benarkah hanya sebuah pertemanan biasa?" Marquess Fuershi mencoba mengorek informasi. "Mungkin saja Yang Mulia Raja akan menjodohkan mereka jika anda memintanya."
"Hm." Duke Orshal menatap Count Bennet sambil mengulas senyum. "Bukankah anda memiliki hubungan yang sangat baik dengan raja?"
"Benar. Raja memberikan dukungan penuh untuk anda sehingga anda bisa berada di sini sekarang."
Sindiran keras dari Marquess Arpheon langsung membuat ekspresi wajah Count Bennet jadi jelek. Apalagi, Marquess Fuershi yang tertawa membuat Count Bennet semakin kehilangan muka.
Dia sangat kesal, tapi dia harus menelan kekesalannya karena kekuatannya masih cukup lemah jika dibandingkan dengan semua yang hadir dalam pertemuan saat ini. Dia juga tidak boleh membuat masalah atau raja akan kesal dan mengusirnya kembali ke daerah pinggiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Antagonist [✔]
RomanceMeninggal karena sakit yang dideritanya, membuat dia justru bereinkarnasi, masuk ke dalam dunia novel kesukaannya yang dia baca saat masih dirawat di Rumah Sakit. Dia bereinkarnasi menjadi Chryssa, sosok antagonis yang jatuh cinta pada Athanasios, s...