15. Mulai Menjalankan Rencana

40.7K 6.3K 174
                                    

"Julius."

Chryssa memanggil. Julius yang berjalan mengikuti Chryssa beberapa langkah di belakang gadis itu langsung maju, mempersempit jarak mereka.

Chryssa tetap melangkah menuju taman kediaman Athanasios. Dia kini sudah keluar dari penjara. Dan sekarang, dia ingin memastikan sesuatu.

"Bagaimana pandangan orang-orang di kediaman ini tentang Athanasios?"

Julius mengerutkan kening setelah mendengar pertanyaan yang diajukan Chryssa. Dia terlihat bingung, tapi tetap menjawab pertanyaan Chryssa. "Yang Mulia adalah orang yang bijaksana dan suka bekerja keras. Beliau juga murah senyum dan--"

"Tidak." Chryssa menyela. Dia berhenti berjalan saat mereka sudah tiba di taman. Chryssa menghadap pada Julius. Menatap pria itu dengan tatapan serius. "Maksudku, apa mereka tahu tentang penjara bawah tanah Athanasios? Dan para rakyat, bagaimana cara mereka memandang Athanasios? Apa cara mereka memandangnya benar-benar hanya sebagai seorang Duke yang bijaksana dan baik hati?"

Julius terdiam. Dia berkedip dan menatap Chryssa beberapa lama.

Gadis ini... sebenarnya apa tujuannya? Julius sama sekali tidak bisa memahami pola pikir dan juga tujuannya. Chryssa benar-benar misterius dan tidak dapat ditebak.

"Jawab pertanyaanku, Julius. Ini perintah."

Julius menghela napas pelan. Dia mulai menjawab, "orang-orang di kediaman ini semuanya tahu jika Yang Mulia memiliki sebuah penjara bawah tanah, tempat untuk mengintrogasi para penjahat yang dikirim raja untuk diintrogasi."

"Tapi mereka hanya tahu sebatas itu. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana... hanya beberapa orang tertentu saja yang tahu. Mereka hanya ksatria yang bertugas menjaga tempat itu, para bawahan Yang Mulia termasuk saya, Yang Mulia sendiri dan... anda."

Chryssa mengangguk-angguk. "Lalu para rakyat?"

"Sejak raja sering mengirim para tahanan untuk diintrogasi di sini, mulai ada rumor buruk tentang Yang Mulia diantara rakyat. Rumornya mengatakan bahwa Yang Mulia adalah orang yang munafik. Yang Mulia selalu tersenyum dan terlihat baik, padahal Yang Mulia adalah seorang yang gemar membunuh."

Chryssa mengangguk-angguk lagi. Tidak mengherankan, dan sesuai dengan naskah. "Hm. Athanasios memang psikopat."

"Siko... maaf, Nona?" Julius terlihat bingung. "Apa yang anda sebutkan tadi?"

"Kubilang, Athanasios memang tampan." Chryssa mengedik. Dia tidak ambil pusing saat Julius kini terlihat semakin kebingungan.

"Aku ingin sendirian. Kau bisa mengawasiku dari jauh."

"Baik, Nona." Julius memberi hormat lalu mengundurkan diri.

Chryssa berdiri diam. Membiarkan rambutnya yang terurai berkibar saat tertiup angin. Keningnya berkerut dalam. Chryssa berpikir keras.

Rumor buruk yang menyebar diantara rakyat itu pekerjaan raja. Dia ingin membuat reputasi Athanasios terlihat buruk di mata rakyat agar saat nanti Athanasios ingin merebut takhta, rakyat yang resah karena rumor buruk justru akan menolak Athanasios sebagai raja, dan hal itu akan membuat Kelt tetap menduduki takhta.

Chryssa mendengkus. Dia kesal saat rencananya yang ingin menggunakan opini publik justru sama dengan rencana musuhnya. Benar-benar menyebalkan!

Tapi tenang saja.

Chryssa mengangguk. Dia berusaha kembali optimis. Di kehidupan sebelumnya Chryssa sudah melihat banyak sekali contoh saat pemerintah mencari dukungan rakyat, jadi Chryssa bisa belajar dari mereka.

Lady Antagonist [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang