Chryssa menguap. Dia membuka matanya perlahan lalu mengerjap. Chryssa memandang malas. Begitu tahu dia sekarang ada di kamarnya, Chryssa kembali menutup matanya, bersiap untuk tidur lagi tidak peduli meski matahari sudah bersinar tinggi.
Tunggu.
Kamarnya?!
Chryssa langsung duduk. Matanya terbuka lebar. Dia menoleh ke kiri dan ke kanannya. Tempat ini... dilihat darimanapun, ini adalah kamarnya.
Bagaimana bisa?! Bukankah semalam dia ada di kamar Athanasios?! Kenapa dia sudah berada di sini?!
Chryssa menggigiti kuku ibu jarinya. Dia mulai memikirkan hal yang tidak masuk akal. Seperti apakah... Chryssa tidur sambil berjalan? Karena itukah dia sekarang sudah ada di sini?
Pintu kamarnya dibuka. Chryssa menoleh dan melihat Odelia masuk bersama Kepala Pelayan. Mereka terlihat terkejut saat melihatnya sudah bangun. Mereka langsung menghampirinya.
"Nona, apa anda baik-baik saja?" Odelia bertanya cemas. Dia hampir memekik saat melihat pergelangan tangan Chryssa yang terlihat biru. "Ada apa dengan tangan anda?! Kenapa bisa seperti ini?!"
"Tanganku?" Chryssa terlihat bingung. Dia melihat tangannya tersendiri lalu mengangguk-angguk. Dia berdecak kagum. "Ternyata tanganku tidak jadi remuk."
"Nona?!"
"Tenang, aku baik-baik saja."
"Saya sudah mengirim orang untuk memanggil tabib ke mari." Wenny berucap. Chryssa menatapnya. "Sebentar lagi tabib akan sampai ke sini."
"Tapi aku tidak memanggil tabib."
"Yang Mulia yang menyuruh."
Athanasios, eh?
Chryssa berkedip. Dia jadi penasaran reaksi Athanasios padanya sekarang akan seperti apa. Apa... Athanasios sudah benar-benar berada di bawah kendalinya?
"Di mana Athanasios?" Chryssa bertanya.
"Sepertinya Yang Mulia sedang pergi untuk mengawasi latihan. Saya akan pergi memanggil Yang Mulia sekarang."
"Tolong siapkan sarapanku dulu. Aku sudah lapar sekarang." Chryssa menguap. Dia masih mengantuk tapi perutnya sudah keroncongan. Jadi Chryssa memutuskan untuk makan dulu lalu kembali melanjutkan tidurnya.
"Baik, Nona." Wenny langsung membungkuk hormat dan pergi.
Kini tersisa Chryssa dan Odelia.
"Nona, katanya anda semalam pergi ke kamar Tuan Duke dengan melompat dari lantai atas?" Odelia bertanya cemas.
Chryssa melihatnya heran. "Kenapa kau bisa tahu?"
"Katanya Tuan Duke sendiri yang bilang. Karena itu juga beliau memanggilkan tabib untuk anda."
Wah... Chryssa tidak menyangka tunangannya itu begitu peduli padanya. Bukankah ini hal yang sangat baik?
"Nona, sebenarnya apa yang terjadi semalam? Kenapa tangan anda bisa sampai seperti itu?"
Chryssa mengedik. Dia tertawa pelan. "Hanya... tahap awal menuju keberhasilanku, mungkin?"
***
Selesai membersihkan diri, Athanasios langsung melaksanakan kegiatannya seperti biasa. Dia langsung pergi mengawasi latihan para ksatrianya karena sedang tidak ada dokumen penting yang harus dia urus.
Kehadiran Athanasios di sana memberikan tanda tanya bagi mereka. Pasalnya, setiap tahun Athanasios akan mengurung diri di kamar selama berhari-hari dan baru akan keluar setelah beberapa hari telah lewat setelah hari peringatan kematian mendiang raja dan ratu sebelumnya. Kehadiran Athanasios yang secepat ini, baru pertama kali terjadi setelah beberapa tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Antagonist [✔]
RomansaMeninggal karena sakit yang dideritanya, membuat dia justru bereinkarnasi, masuk ke dalam dunia novel kesukaannya yang dia baca saat masih dirawat di Rumah Sakit. Dia bereinkarnasi menjadi Chryssa, sosok antagonis yang jatuh cinta pada Athanasios, s...