"Kita akan segera sampai di kediaman Count Bennet." Julius berucap sopan.
Saat ini Julius tengah memimpin pasukan ksatria kediaman Duke Phaelathon menuju kediaman Count Bennet setelah mendengar pernyataan Odelia beberapa saat yang lalu. Di barisan terdepan, bersama-sama dengan Julius yang ditunjuk untuk memimpin, ada Athanasios dan dua Tuan Muda dari keluarga Illarion. Juga pasukan yang berada di bawah pimpinan Larz ada bersama-sama dengan mereka.
Julius sedikit memelankan laju kudanya agar Archas yang sengaja mengambil tempat di belakang dapat maju agar sejajar dengan Athanasios dan Larz.
"Mungkin ini sudah saatnya kita berpencar." Archas mengusulkan.
Larz melihat kakaknya. Dia terlihat sedikit tidak rela, tapi pada akhirnya hanya mengangguk.
Mereka saat ini sengaja mengambil jalan yang berbeda dari jalan yang dilewati kereta kuda Chryssa agar tempat diculiknya Chryssa itu tidak terkontaminasi dengan jejak mereka sendiri hingga menyulitkan mereka untuk melakukan investigasi.
"Sesuai dengan yang sudah kita bicarakan tadi, aku dan para prajuritku akan menyelidiki tempat Chryssa diculik. Lalu, jika Chryssa tidak ada di kediaman itu... mari bertemu lagi di titik ini dan membicarakan langkah selanjutnya."
Setelah mengatakan itu, Larz berteriak dengan suara nyaring agar para prajuritnya dapat mendengarnya dan mengikutinya.
Sebelum pergi dari sana, Larz melihat ke arah kakaknya dan Athanasios lewat sudut matanya. Sorot mata pria itu terlihat dingin saat dia mengatakan, "jangan lepaskan mereka. Terlebih wanita itu."
Baik Archas mau pun Athanasios tidak ada yang menjawab hingga Larz dan para prajuritnya semakin jauh dari mereka.
Athanasios lebih banyak diam. Ekspresinya terlihat dingin dan datar sehingga para ksatrianya jadi lebih tegang. Archas juga tidak jauh berbeda dari Athanasios.
Padahal keduanya sama-sama terkenal karena tampan dan sering tersenyum walau yang satunya suka tersenyum karena kepribadiannya yang memang pada dasarnya ramah, dan yang satunya sengaja memasang topeng senyum ramah yang membuat orang-orang jadi lengah dan tidak menyadari sisi aslinya.
Kedua pria itu terlihat sangat serius. Ekspresi mereka buruk, seolah dunia mereka dapat hancur kapan saja.
"Saya harap anda tidak akan menghentikan perbuatan apa pun yang akan saya lakukan di sana."
Athanasios tiba-tiba bersuara membuat Archas menoleh pada pria yang berbicara pada Archas tanpa menatapnya sedikit pun.
Archas mengulas senyuman tipis yang terlihat dingin. Dia kembali meluruskan pandangan, menatap sebuah kediaman yang cukup besar yang terlihat di depan sana. Jarak mereka semakin dekat.
Archas membalas, "selama anda tidak membunuh mereka di sana, saya tidak akan keberatan dengan apa pun yang akan anda lakukan."
Athanasios terkekeh sinis. "Anda masih ingin menunjukkan kebaikan yang menjijikan bahkan setelah adik anda diculik?"
"Saya juga cukup heran dengan ksatria di kediaman Phaelathon. Apa pelatihan mereka sangat kurang hingga tidak bisa menjaga dua Nona yang bahkan tidak bisa mengangkat pedang?"
Archas menyindir secara terang-terangan membuat Athanasios bungkam dengan rahang yang mengeras. Pegangannya pada tali pengekang kudanya pun menguat.
Athanasios ingin mengelak tapi dia tidak bisa. Faktanya, Chryssa tidak akan diculik jika penjagaannya tidak lemah seperti itu.
Dada Athanasios berdenyut sakit. Dia benci dan ingin marah pada dirinya sendiri. Athanasios telah gagal. Dia gagal memastikan keselamatan gadis yang dicintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Antagonist [✔]
RomanceMeninggal karena sakit yang dideritanya, membuat dia justru bereinkarnasi, masuk ke dalam dunia novel kesukaannya yang dia baca saat masih dirawat di Rumah Sakit. Dia bereinkarnasi menjadi Chryssa, sosok antagonis yang jatuh cinta pada Athanasios, s...