62. Kembali Dengan Selamat?

23.9K 3.4K 88
                                    

"Chryssa!"

Teriakan penuh keterkejutan Dari Duchess langsung menyambut tepat saat Athanasios membawa Chryssa yang ada dalam gendongannya memasuki pintu utama kediamannya.


Tubuh Duchess terlihat gemetar hebat saat matanya menangkap sosok putrinya yang terlihat berantakan dan dipenuhi darah serta luka di berbagai tempat. Kakinya lemas, seolah tidak ada kekuatan untuk menopang tubuhnya. Duchess hampir saja jatuh jika Duke Illarion tidak segera menangkap dan menopang tubuhnya.

Keadaan Duke Illarion juga tidak jauh berbeda dari istrinya. Matanya yang menatap lekat Chryssa terlihat membola dan bergetar. Tangannya terkepal erat saat dadanya terasa berdenyut sakit. Hanya saja dia memaksa untuk tetap berdiri tegap karena tahu bahwa dia juga harus memerhatikan istrinya yang sangat terpukul saat melihat keadaan putri mereka sekarang yang tidak sadarkan diri.

"DI MANA TABIBNYA?!"

Athanasios bertanya dengan nada membentak pada para pelayannya membuat sebagian dari mereka tersentak karena suaranya. Wajah Athanasios sekarang terlihat menyeramkan untuk dilihat, apalagi matanya yang menyorot nyalang jadi membuat hampir semua pelayan menunduk, tidak berani menatap.

Beruntung saat itu Wenny tiba tepat waktu setelah datang tergesa-gesa dan menjawab dengan tenang meski wajahnya terlihat pasi meski samar.

"Tabib yang dipanggil sudah menunggu di depan kamar Nona, Tuan. Saya sudah menyuruhnya duluan dan bersiap-siap agar Nona bisa langsung diobati."

Athanasios tidak menjawab lagi. Dia segera melangkah dengan langkah kakinya yang lebar dan tidak memedulikan siapa pun lagi. Duke Illarion dan Duchess mengikuti di belakang dengan tatapan cemas yang tertuju pada putri mereka. Duchess bahkan sudah hampir menangis tapi dia tahan sekuat tenaga sambil terus berdoa dalam hati agar dewa menyelamatkan putri satu-satunya yang sangat dia sayangi melebihi nyawanya sendiri.

"No-Nona?"

Odelia langsung berlari keluar dari kamarnya tepat saat dia menerima kabar bahwa Athanasios sudah membawa Chryssa kembali. Saat dia berpapasan dengan Athanasios yang tengah membawa Chryssa, gadis itu langsung membatu dengan syok saat melihat sosok Nona-nya yang dipenuhi warna merah oleh darah.

"Nona... Chryssa?"

Mata Odelia seketika menghampa. Dia jatuh dengan lututnya yang mengenai lantai setelah Athanasios yang bahkan tidak melirik sama sekali tidak repot-repot memelankan langkahnya atau berhenti agar Odelia dapat melihat sang Nona dengan benar.

Air mata Odelia jatuh begitu saja tanpa bisa dia tahan. Beberapa pelayan yang mengikuti Athanasios berhenti dan memerhatikan serta membantu Odelia yang terlihat mengenaskan.

Odelia sama sekali tidak mendengar perkataan para pelayan yang mengkhawatirkannya. Bibirnya terus membuka dan berucap rancu. Bayangan sosok Chryssa yang terlihat sangat tidak baik memenuhi kepala Odelia.

"Salahku. Aku yang tidak berguna. Semua adalah kesalahanku. Nona... salahku. Aku yang harus dihukum."

***

"Sebenarnya bajingan yang mana?!"

Ekspresi wajah Duke Illarion tampak mengeras dan penuh rasa geram. Urat-uratnya yang di balik kulit bahkan sampai menonjol keluar. Tubuhnya juga ikut bergetar dengan dipenuhi amarah. Tangannya terus terkepal erat dengan tatapan yang hanya fokus pada putrinya yang berbaring tak berdaya dengan mata tertutup rapat.

Lady Antagonist [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang