"Kana tidak akan berani melukaiku. Karena aku yang membesarkanmu sejak ayahmu meninggal" tantang Jade.
"Oh ya? Benarkah? Bagaimana jika Kana bisa melakukannya?" Tantang Kana.
"Tidak akan mungkin ....... aaaaaahhhhhh ... wajahku......." teriak Jade.
"Ups ... ku K̄hxthos̄ʹ na mae. Tangan Kana licin karena keringat. Jadinya melukai wajah mae yang mulus. Sekali lagi K̄hxthos̄ʹ na" ucap Kana.
"DASAR ANAK SIALAN!! BERANINYA KAMU MELUKAI WAJAHKU!!" Maki Jade
"Sudah kukatakan K̄hxthos̄ʹ. Kenapa mae masih marah? Apa salah Kana?" Tanya Kana pura-pura bodoh.
"DASAR GILA KAMU KANA!!" Maki Jade.
"Benarkah? Apa Kana sudah gila? Mungkin Kana memang harus berbuat sesuatu jika Kana sudah gila. Yuukkk..." ajak Kana sambil menarik rambut Jade.
"Aaaahhhhh ... kamu mau bawa aku kemana? Lepaskan aku sialan!!" Maki Jade sambil memukul tangan Kana.
"Sssstttt ... jangan ribut mae. Suara mae itu bisa membangunkan tetangga" jawab Kana.
"Kana, kenapa kamu bawa aku ke basement?" Tanya Jade.
"Karena disinilah tempat yang seharusnya mae tinggal. Bagaimana? Mae mau?" Tanya Kana.
"Dasar gila" ujar Jade yang hendak pergi.
"Kana gak bilang kalo mae boleh keluar dari sini" ujar Kana menarik rambut Jade.
"Aaaahhhhh ... lepaskan rambutku, anak sial" kesal Jade.
"Maka dengarkanlah perintahku, mae ku sayang" bisik Kana tepat di telinga Jade.
"Sebenarnya apa maumu?" Tanya Jade.
"Mauku? Hmmm ... Kana hanya ingin bermain dengan mae" jawab Kana.
"Kalo kamu mau bermain dengan mae, buang pisau itu" ucap Jade.
"Ini? Tidak. Pisau ini pemberian p' Mew. Nanti p' Mew akan marah kalo Kana menghilangkannya" jawab Kana.
"Tidak Kana. Mew tidak akan marah padamu. Malah sebaliknya dia akan memujimu karena tidak mempergunakan pisau itu dengan sembarangan" ujar Jade yang bermaksud untuk mengalihkan perhatian Kana.
"Benarkah? Kalo begitu.......hmmm.......Kana......."
"Buang Kana. Buang pisau itu Kana dan lepaskan aku dari basement yang gelap ini. Kana tahu kan kalo mae trauma berada di tempat gelap" mohon Jade.
"Maka dari itu .... tetap tinggallah disini mae" ucap Kana sambil berlalu pergi.
"KA-KANA ... JANGAN PERGI. KELUARKAN MAE DARI TEMPAT INI ... DASAR ANAK SIIIIIAALLLAAAANNNNN" teriak Jade
Kana yang keluar dari basement itu pun langsung mengunci pintunya dengan gembok, kemudian dia naik ke mobil kembali ke mansion Mew. Sampai di rumah, Kana disambut maid dan mengatakan kalo dia tengah ditunggu oleh Mew di kamar. Kana yang sudah ketakutan itupun langsung ke kamar.
"P' .. p' Mew" panggil Kana.
"Kana kemana saja?" Tanya Mew.
"Kana tadi mampir ke rumah mae" jawab Kana.
"Oh .. p' kirain tadi Kana kemana. Oh ya, dalam 2 minggu ini p' ada sedikit urusan pekerjaan di Scotland. Kana mau ikut p' ato mau tinggal di mansion?" Tanya Mew.
"Kana tinggal saja p'. Lagian nanti kejadian kea di Switzerland kalo p' gak ada waktu nemenin Kana" jawab Kana sambil memanyunkan bibirnya.
"P' K̄hxthos̄ʹ na" ujar Mew sambil mencium bibir Kana dan ciuman panas itu terjadi lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/256150067-288-k446283.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
FanfictionGulf Kanawut, seorang pemuda berusia 22 tahun yang dijual oleh ibunya yang mempunyai hutang yang sangat banyak pada seorang rentenir. Dia tidak bisa membayar hutang tersebut sampai pada akhirnya Kana dijual oleh ibunya sendiri pada seorang mafia kej...