Chapter 27

4K 399 25
                                    

Mendengar pengakuan dari Coffee sontak membuat Manaow kaget dan terduduk lemas di kursi panjang depan loker.

"K̄hxthos̄ʹ na. Aku tidak langsung melapor pada p' saat itu. Aku terlalu takut." sesal Coffee sambil menunduk.

"Tidak pa-pa Cof. Kita juga tidak pernah menyangka kalau dia juga ikut membantu kaburnya Jade dari panti sosial." jawab Manaow menenangkan Coffee.

"Untuk menebus kesalahanku, aku bersedia membantu p'. Apa kira-kira yang bisa kubantu p'?" tanya Coffee.

"Untuk saat ini belum ada Cof. Tapi ada waktunya untukmu membantu p'. Sekarang p' akan membawamu pergi makan siang. Yuk." ajak Manaow.

Dalam perjalanan menuju cafe tempat favorit Manaow, dia berpikir bagaimana mungkin orang yang dia percayai selama bertahun-tahun tega melakukan itu. Bahkan sampai tega menghianatinya.

"P', apa yang sedang p' pikirkan?" tanya Coffee dengan penasaran.

"Tidak Cof. P' hanya sedang berpikir kenapa dia tega melakukan itu. Padahal dia tahu sendiri kalau Jade itu adalah seorang penjahat." jawab Manaow.

"P', apakah mereka mempunyai hubungan?" tanya Coffee yang membuat Manaow kebingungan.

"Maksud Coffee? P' tidak mengerti." bingung Manaow.

"Maksud Coffee apakah mereka saling mengenal 1 dengan yang lain?" jawab Coffee.

"Dulu iya. Tapi yang p' dengar kalau mereka tidak begitu akrab." jawab Manaow.

Apa yang dikatakan Coffee tentang orang itu sontak membuat Manaow berpikir tidak salah untuk menyelidiki hubungan mereka. Maka Manaow pun mengajak Coffee untuk pulang dan dia kembali ke kantor untuk membuka kembali berkas yang sudah lama.

Sampai malam Manaow berada di kantor untuk menyelidiki, tapi tidak ada hasilnya. Tidak ada berkas yang menunjukkan kalau Jade mempunyai kaitan dengan orang yang membantunya kabur tersebut. Manaow pun terduduk lemas tak berdaya.

'Kalau mereka tidak ada hubungan, lantas kenapa dia harus membantu Jade kabur? Apa untung yang dia dapat dengan berbuat seperti itu?' batin Manaow sambil menggaruk kepalanya.

"Manaow, belum pulang?" tanya seorang pria tua yang membuat lamunan Manaow buyar.

"Belum paman." jawab Manaow sekedarnya.

"Sepertinya dengan membuka berkas lama, Manaow belum menemukan titik terang ya?" tebak pria tua tersebut.

"Belum paman." jawab Manaow sambil melihat berkas di tangannya.

"Ada yang mungkin paman bisa bantu?" tanya pria tua itu lagi.

"Hmm ... apa paman mengenal Jade?" tanya Manaow.

"Kenal. Dia dulunya sangat menyukai pria yang kaya. Jadi istri ke berapa juga dia tidak masalah." jawab pria tua itu.

"Apa paman begitu mengenalnya?" tanya Manaow penasaran.

"Dulu kami 1 sekolah dan 1 kelas. Paman masih ingat kalau ada murid baru yang masuk, dia selalu tanya "apa keluargamu kaya?" Kalau mereka mengangguk, Jade akan berteman dengan mereka. Tapi kalau mereka menggeleng, mereka harus siap dibully Jade dengan melempar telur busuk dan menebar paku di tempat duduknya. Pernah sekali ada seorang anak perempuan yang tertusuk paku pada lubang kemaluan nya. Seminggu dirawat di rumah sakit, anak itu meninggal karena kehabisan darah." cerita pria tua itu.

"Astaga. Ternyata Jade sudah dari kecil sangat jahat. Apakah tidak ada yang berani melaporkan Jade?" tanya Manaow.

"Tidak ada yang berani. Karena Jade bisa melakukan apa saja." jawab pria tua itu.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang