Chapter 24

5.2K 481 16
                                    

Dalam perjalanan ke rumah sakit otak Kana diliputi dengan berbagai pertanyaan apa sebenarnya yang mau ditunjukkan Manaow kepadanya. Sesampainya di rumah sakit Manaow menarik tangan Kana untuk berjalan cepat memasuki lift dan menekan lantai 5 yang tak lain adalah ICU.

"Manaow, kamu membawaku menjenguk siapa?" tanya Kana dengan penasaran.

"Nanti kamu juga akan tahu." jawab Manaow.

Setelah lift sudah sampai di lantai 5, Manaow pun langsung menarik tangan Kana menuju bagian informasi yang berjaga di depan ruang ICU untuk meminta ijin masuk. Karena jam besuk masih bisa, Manaow dan Kana pun diijinkan untuk masuk ke dalam.

"Ibu, bagaimana kabarmu pagi ini?" tanya Manaow yang mengundang rasa penasaran Kana.

"Manaow, dia siapa?" tanya Kana.

"Kana, dia ibu kandungmu. Apa kamu sudah lupa dengan wajah ibu kandungmu sendiri?" tanya Manaow.

"Ma .... mama???? Ta..tapi bagaimana mungkin? Bu..bukankah ma..ma te..lah me..meninggal?" tanya Kana dengan terbata-bata.

"Tidak Kana. Mae Cony masih hidup sewaktu dibawa ke rumah sakit dan dia masih sempat memberi tahu pada polisi bagaimana dia dicelakai dan siapa yang mencelakai nya." jawab Manaow.

"........"

"Kana, kemarilah. Mae menunggumu. Mae berusaha untuk tetap hidup selama puluhan tahun ini. Walau terkadang dia sering collapse, tapi kembali lagi untuk melihatmu yang mungkin terakhir kalinya." bujuk Manaow.

"Apa maksudmu terakhir kalinya? Apa yang terjadi pada mama?" tanya Kana menahan tangis.

"Kepalanya terbentur dengan sangat keras dan dada nya ditembusi besi panjang sehingga polisi dan pemadam kebakaran harus bekerja extra keras untuk memotong besi itu dan membuat mae tetap sadar dengan mengobrol. Saat itulah mae mengungkap kan siapa dalang dibalik kecelakaan itu." jawab Manaow.

"Apakah pelakunya Jade?" tanya Kana.

"Iya Kana. Dia melakukan itu untuk merebut ayahmu dari tangan mae." jawab Manaow.

"Kejam sekali dia. Ma, aku janji akan membalas Jade dan akan kubuat hidupnya menderita lahir dan batin!!" sumpah Kana di depan Cony sambil menggenggam tangan nya.

"Kana, yang sudah kamu lakukan padanya apa tidak membuatmu puas?" tanya Manaow.

"Itu baru permulaan. Selanjutnya dia akan merasa kan yang lebih sakit dari itu." jawab Kana dengan penuh amarah dan dendam dalam mata nya.

"Ta......"

"Maaf khun dan nona. Waktu jam besuk sudah habis. Tolong biarkan pasien beristirahat." ujar perawat yang tiba-tiba masuk untuk mengusir mereka.

"Baiklah. Ayo kita keluar. Oh ya, apa kamu masih ingat dengan Ann? Anaknya paman Fatty?" tanya Manaow.

"Paman Fatty .... iya. Aku ingat sekarang. Bagaimana kabar paman sekarang? Aku masih ingat sewaktu kecil paman Fatty selalu menggendongku untuk menyeberangi selokan. Juga paman Fatty yang selalu melindungiku saat aku dipukul ayahku." cerita Kana.

"Rupanya kamu masih mengingat itu, Kana. Kamu tahu kalo paman Fatty sudah meninggal sewaktu sedang bertugas sebagai tentara di Ohio. Dia keracunan. Tapi sialnya aku tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan pada Ann soal kematian ayahnya di Ohio." kesal Manaow.

"Kenapa kamu tidak berani mengatakan pada Ann? Ada apa sebenarnya?" tanya Kana dengan wajah penasaran.

"Paman Fatty meninggal di Ohio karena diracun dengan arsenik dan pelakunya adalah Jade. Sehari sesudah paman Fatty meninggal, camp yang ditinggali oleh paman Fatty di bom musuh dan itu membuat bibi Nam merasa khawatir dan terus mencari keberadaan paman Fatty sampai sekarang. Begitu juga dengan Ann yang mendaftar kuliah di Ohio untuk mencari info keberadaan paman Fatty disana." cerita Manaow.

"Tapi hasilnya nihil. Begitu kan?" tebak Kana.

"Iya." jawab Manaow.

"Apa kamu tega membiarkan Ann berada dalam kebingungan mencari ayahnya, sedangkan kamu sudah tahu kalau paman meninggal karena diracun dengan Arsenik?" tanya Kana.

"Aku juga tidak tega melihatnya seperti itu. Tapi disaat dia begitu berharap kalau dia bisa bertemu dengan paman, nyaliku justru ciut untuk mengatakan kebenaran nya." jawab Manaow.

"Kalo aku berada di posisimu pasti aku tidak akan tega mengatakan nya. Tapi bagaimana pun juga dia harus tahu kebenaran nya. Kalau boleh aku tahu bagaimana awalnya kamu tahu paman Fatty diracun dengan arsenik?" tanya Kana.

"Aku meminta tolong pada temanku yang bertugas disana untuk mencari keberadaan paman Fatty. Harapanku juga sama dengan Ann. Tapi semua pupus sudah saat temanku memberi tahu kalau paman Fatty sudah lama meninggal dan saat di otopsi ulang, ditemukan arsenik dalam jumlah yang banyak. Mungkin itu ditabur di dalam makanan atau minuman nya." cerita Manaow.

"Astaga .. siapa pelaku nya?" tanya Kana.

"Jade. Itu pun aku mendengar langsung dari mulutnya saat dia berbicara dengan Fiat. Dia juga meracuni paman Richard." jawab Manaow.

"Paman Richard? Bukankah dia ayah angkat nya p' Mew?" tanya Kana.

"Kamu tahu mengenai hal ini?" tanya Manaow kembali.

"Iya. P' Mew pernah cerita padaku kalo ayah nya pernah mengangkat saudara dengan seorang pria yang bernama Richard sewaktu berada di penjara dulu. Setelah Richard keluar duluan dari penjara, mereka sering berkirim surat sampai suatu hari surat dari ayah p' Mew tidak dibalas oleh Richard dan tidak pernah seperti itu sebelumnya. Setelah ayah p' Mew keluar dari penjara, dia pun mencari keberadaan Richard tapi hasilnya nihil. Waktu itu ayah p' Mew masih berpikiran positif menganggap mungkin Richard sudah sukses dan melupakan nya." cerita Kana.

"Apakah sampai sekarang ayah Mew masih mencari keberadaan Richard?" tanya Manaow.

"Ayah p' Mew sudah meninggal beberapa tahun yang lalu dan dia menitip pesan pada Mew agar terus mencari keberadaan Richard sampai ke ujung bumi sekalipun." jawab Kana.

"Lalu apakah sekarang kamu punya rencana untuk mengatakan pada pacarmu soal meninggalnya Richard?" tanya Manaow.

"Entahlah. Jika aku mengatakan nya pasti dia akan membuat Jade tidak bisa melihat matahari besoknya. Tapi kalo aku tidak mengatakan nya, dia akan terus mencari, mencari dan mencari." jawab Kana.

"Kamu belum cerita bagaimana kamu bisa berakhir di tangan seorang gembong mafia seperti dia." tanya Manaow.

"Aku dijual Jade padanya." jawab Kana.

"A..APA?! Kamu dijual Jade pada dia? Apa yang terjadi sampai kamu bisa dijual kepada nya?" tanya Manaow.

"Jade berhutang banyak pada p' Mew, tapi dia tidak bisa melunasi hutang-hutang tersebut yang totalnya 100 juta." jawab Kana.

"100 juta katamu? Apa yang dilakukan Jade sampai bisa berhutang banyak padanya?" tanya Manaow.

"Sejak jatuh miskin mae tidak bisa menerima kenyataan dan tetap hidup mewah. Mae bahkan selalu meminta semua gajiku untuk dia bersenang-senang dengan teman-teman nya. Tanpa kusangka ternyata mae juga meminjam uang pada anak buah p' Mew. Sampai pada suatu hari mae katakan padaku kalo aku dijual untuk melunasi hutang p' Mew. Saat itu aku berpikir kalau aku pasti akan menderita hanya dengan menjadi pemuas nafsu nya. Ternyata tidak. P' Mew bahkan sangat baik padaku dan melindungiku." cerita Kana dengan mata yang berbinar.

"Kamu tahu pada saat kamu menceritakan soal Mew, matamu berbinar. Aku rasa kamu sudah jatuh cinta padanya." ujar Manaow.

"Iya. Itu benar. Kamu tidak akan memandang rendah aku kan?" tanya Kana.

"Tentu saja tidak, Kana. Kamu tahu sepupuku Kao? Dia juga seorang gay." ucap Manaow.

"Benarkah? Siapa pasangan nya?" tanya Kana.

"Dia........"

"Pengumuman ... kepada dokyer Ann di harap ke ruang ICU secepatnya karena pasien mengalami collapse. Terima kasih." ujar seorang perawat yang berjaga di ruang ICU.

"Bukankah itu ruangan mama? Mama kenapa? Mama ... mama ... MAMA!!" teriak Kana yang berniat masuk ke ruang ICU tapi ditarik Manaow.

King Mafia My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang