"Hmm ... kali ini aku akan membiarkanmu pergi, mae. Pergilah yang jauh sebelum aku berhasil menangkapmu kembali" ujar Kana mematikan tv nya.
Ceklek
Kana yang mendengar suara buka pintu berpikir kalo itu berasal dari pintu depan mansion nya. Kana berpikir kalo Jade telah berhasil menemukan kuncinya. Kana pun berjalan ke arah balkon untuk melihat dan benar saja kalo Jade keluar dengan kaki yang tertatih-tatih, muka yang di silet separuh ditambah melepuh di wajahnya. Jade yang dalam keadaan itu berusaha untuk meraih pagar yang tidak dikunci dan keluar tanpa alas kaki. Kana yang melihat itu pun hanya tertawa, lalu masuk kembali ke dalam.
Keesokan paginya seperti biasa Kana sarapan dan berpura-pura kehilangan Jade. Lalu Kana pun pergi ke kantor polisi menangis sejadi-jadinya disana kalo Jade telah hilang dari rumah tanpa disadarinya. Polisi yang bernama Dean itu mengambil kasus tersebut dan menanyakan pada Kana soal Jade.
"Kana, kenalkan aku Dean. Boleh aku menanyakan beberapa pertanyaan seputar hilangnya ibu kamu yang bernama Jade?" Tanya Dean.
"Tentu saja. Silakan" jawab Kana.
"Terakhir dimana ibumu berada?" Tanya Dean.
"Di rumah. Selama ini ibuku di rumah saja. Dia tidak pernah keluar rumah" jawab Kana.
"Ok. Kapan kamu menyadari hilangnya ibumu?" Tanya Dean kembali.
"Pagi tadi sewaktu aku mau membuatkan sarapan untuk ibuku. Biasanya aku ke kamarnya untuk membangunkan nya dulu. Tapi sewaktu aku ke kamarnya, ibuku sudah tidak ada. Makanya aku langsung lapor polisi dengan harapan bisa menemukan ibuku. Hikz..." jawab Kana sambil menangis.
"Pasti kamu sayang sekali ya dengan ibumu?" Tanya Dean memberikan tisu pada Kana.
"Banget. Dia 1 1 nya orang tua yang kumiliki setelah ayahku meninggal" jawab Kana.
"Oh. Hmm ... Kana ada foto ibumu?" Tanya Dean.
"Untuk apa?" Tanya Kana pura-pura bego.
"Untuk kami pasang di koran, majalah dll. Kalo ibumu sudah ditemukan, aku akan menghubungimu" jawab Dean.
"Oh. Ini foto ibuku. Benar ya kalo ibuku sudah ditemukan, paman harus meneleponku" ucap Kana sambil menyerahkan foto Jade pada Dean.
"Iya. Ya sudah sekarang Kana pulang dulu. Kami akan mengecek cctv semua jalan yang ada di Bangkok" jawab Dean.
"Baiklah. Kapan Kana akan menerima beritanya?" Tanya Kana.
"Mungkin 1 minggu ke depan" jawab Dean.
"Ya sudah. Kana pulang paman" ucap Kana yang membuat Dean tersenyum.
Kana pun masuk ke mobilnya dan melaju dengan kecepatan rata-rata sambil melihat ke kiri kanan, manatahu dia sendiri bisa menemukan ibunya. Benar saja kalo di sebuah jembatan, Kana melihat seorang wanita tanpa alas kaki berjalan tertatih-tatih.
"Sepertinya bisa jalan jauh juga ya mae tanpa mengenakan alas kaki" gumam Kana yang memandangi punggung Jade.
Kana pun pergi melewati Jade, kemudian pulang ke mansion nya yang ternyata sudah ditunggu oleh Perth di ruang tamu.
"Perth, ada apa datang kemari?" Tanya Kana.
"Gak. Aku hanya mau tahu kabar p'. Udah lama p' tidak pulang ke mansion p' Mew" jawab Perth.
"K̄hxthos̄ʹ na. Kana pulang ke mansion untuk mengurus mae ku yang sedang sakit dan aku baru pulang dari kantor polisi karena ibuku pergi dari rumah. Tidak ada yang tahu dia kemana" ucap Perth menahan tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
Fiksi PenggemarGulf Kanawut, seorang pemuda berusia 22 tahun yang dijual oleh ibunya yang mempunyai hutang yang sangat banyak pada seorang rentenir. Dia tidak bisa membayar hutang tersebut sampai pada akhirnya Kana dijual oleh ibunya sendiri pada seorang mafia kej...