Cony yang sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit itu pun segera dijemput Manaow menuju rumah nya. Dalam perjalanan pulang, Manaow membawa Cony dan Kana untuk makan siang di resto yang menyediakan makanan favorit Cony.
"Bagaimana bu? Makanan nya enak?" tanya Manaow.
"Enak. Sudah lama ibu gak makan makanan seperti ini sejak koma bertahun-tahun." jawab Cony.
"Mae kalau mau makan, bilang Kana saja ya. Kana pasti akan membawa mae datang kesini." ujar Kana.
"Benar mae.." jawab Manaow.
"Baiklah. Kalian memang anak-anak mae yang paling berbakti. Oh ya, apa kalian sudah menikah?" tanya Cony yang membuat wajah mereka berubah tegang.
"Mae....ehm....Kana......."
"Kenapa nak? Bilang pada mae apa kamu sudah menikah?" tanya Cony sekali lagi.
"Kana......sudah ada ca-calon dan........"
"Benarkah? Siapa dia?" tanya Cony tidak sabar.
"Da-dari ke-keluarga Jongcheveevat, mae." jawab Kana.
"Jongcheveevat......hmmm......yang mae tahu kalo tuan Jongcheveevat itu orang yang ramah dan tidak pernah perhitungan. Tapi kalo sekali dia tertarik dengan sesuatu, maka harus dia dapatkan. Tuan Jongcheveevat juga orang yang sangat setia dengan cinta. Setelah istrinya meninggal setelah melahirkan putranya, dia tidak pernah menikah lagi sampai dia mati." cerita Cony yang membuat Kana dan Manaow berpandangan.
"Jadi mae....."
"Sayang, mae gak masalah kalau kalian saling mencintai. Kalau kamu bahagia, mae juga bahagia. Begitu kan Manaow?" tanya Cony.
"Benar Kana. Aku melihat kalau Mew juga sangat mencintai dan selalu ingin melindungimu." jawab Manaow.
"Lalu kamu Manaow, apa kamu sudah menikah?" tanya Cony.
"Salahkan aku yang salah dalam memilih pasangan, mae. Aku tidak tahu kalau dia itu seorang pria munafik yang suka berjudi dan berselingkuh. Beberapa kali dia ketahuan berselingkuh dan aku memaafkan dia. Setelah dimaafkan, dia kembali berulah dengan mencoba mencuri sertifikat rumah orang tuaku untuk digadaikan. Kalau saja waktu itu aku tidak menggerebek tempat bermain judi, aku pasti tidak akan tahu kalau suamiku telah mengambil sertifikat rumah orang tuaku." cerita Manaow sambil berurai air mata.
"Kasihan kamu nak. Lalu apakah kamu sudah bercerai dengan nya?" tanya Cony.
"Sudah bu. Tapi dia datang lagi. Kali ini aku tidak tahu apa tujuan dia datang lagi." jawab Manaow.
"Saran ibu, jangan menerimanya lagi. Kalau dia telah sekali berselingkuh, maka akan ada seterusnya. Apalagi berjudi. Tidak akan bisa berubah selamanya." Ucap Cony.
"Iya bu. Oh ya bu, ibu kenal dengan pria yang bernama Han?" tanya Manaow.
"Ibu tidak kenal orangnya. Tapi ibu pernah mendengar Jade berkata kalau ada seorang pria yang mencintainya dan dia juga mencintai pria itu. Namanya kalau tidak salah ... Han. Aku begitu senang mendengar kalau Jade bisa menemukan lelaki yang dia cintai dan aku berharap kalo Jade bahagia dengan pilihan hati nya itu." jawab Cony yang membuat Manaow merasakan kebaikan dari Cony.
Selesai makan siang, Manaow pun membawa Cony dan Kana menuju sebuah apartment yang sudah disediakan. Manaow pun membawa Cony dan Kana menuju lantai 15 dengan menggunakan lift.
"Kana, apartment menggunakan kunci pengaman. Password nya ulang tahun ibu. Jika ada orang yang berusaha membuka paksa apartment, maka alarm akan berbunyi dan polisi akan datang saat itu juga." ujar Manaow sambil menyerahkan kunci pada Kana.
"Manaow tidak mau masuk?" tanya Kana.
"Tidak. Aku harus segera kembali ke kantor." jawab Manaow
Ting....
"Sudah sampai. Ayo mae kita masuk." ajak Kana sambil memencet angka ulang tahun ibunya dan pintu apartment pun terbuka.
"Wah .... bagus sekali. Pasti kamu menyewa dengan sangat mahal ya?" tanya Cony pada Manaow.
"Tidak bu. Oh ya bu, aku kembali dulu ya ke kantor." imbuh Manaow sambil keluar.
"Aku antar ke bawah ya." ucap Kana.
"Kana, jaga ibu ya. Aku takut kalau sewaktu-waktu Jade bisa kembali untuk mencari ibu." ujar Manaow dengan khawatir nya.
"Iya Manaow. Aku akan menjaga ibu." jawab Kana.
"Oh ya, aku sudah menyebarkan polisi untuk berjaga-jaga. Mereka tidak memakai seragam. Jadi kalau terjadi apa-apa mereka akan bertindak." ujar Manaow.
"Iya Manaow. Khop khun.." jawab Kana.
Setelah mengobrol Manaow pun masuk ke mobil dan beranjak pergi dari sana. Setelah melihat mobil Manaow sudah menjauh, Kana pun hendak kembali ke apartment nya. Mendadak hp nya berbunyi yang ternyata dari Mew. Kana pun mengangkat nya.
"P' Mew, udah lama p' tidak telepon. Kabar p' baik?" tanya Kana.
"Bagaimana bisa baik? P' sangat rindu padamu. Oh ya, bagaimana kabar mae? Sudah baikan?" tanya Mew kembali.
"Mae sudah sadar dan sekarang untuk menghindarkan Jade membunuh mae untuk yang kedua kalinya, Manaow menyewakan apartment untuk mae." jawab Kana.
"Baguslah.." jawab Mew.
"Hanya itu?" tanya Kana.
"Jadi ... apa yang harus kukatakan lagi?" tanya Mew kembali.
"Apa p' tidak tanyakan apakah aku sudah bicara pada mae soal hubungan kita?" tanya Kana.
"Memangnya kamu sudah bicara pada mae?" tanya Mew kembali.
"Ya.....sudah p' dan......."
"Mae tidak setuju kan? Siapa juga yang setuju kalau anaknya jadi gay.." jawab Mew dengan lesu.
"Siapa bilang mae tidak setuju?" ucap Kana.
"Hah?! Ja-jadi mae setuju?" tanya Mew dengan tidak percaya.
"Iya p'. Mae setuju. Mae juga katakan kalau itu yang membuatku bahagia, mae juga bahagia." jawab Kana dengan wajah sumringah.
"Hahhahahaha .... besok p' akan kesana menemui mae. Kirimkan alamatmu." pinta Mew yang disambut tawa renyah Kana.
Setelah mematikan hp dari Mew, Kana pun mengirimkan lokasi nya ke hp Mew dan beranjak kembali ke apartment nya. Masuk ke dalam dia mendengar sepertinya Cony sedang berbicara dengan seseorang di kamar. Kana pun masuk dan betapa terkejutnya Kana saat melihat Jade.
"Mau apa mae kesini?" tanya Kana dengan nada yang tinggi.
"Kana, jangan begitu. Bagaimanapun juga mae Jade adalah orang yang sudah membesarkanmu. Jangan......."
"Membesarkanku? Iya. Dia memang membesarkanku. Tapi mae tahu apa yang dia lakukan kepadaku? Dia menyiksaku dengan cara menyiramku dengan air panas, mengurungku di dalam gudang dan tidak memberiku makan selama 3 hari. Bahkan aku dipaksa untuk memakan kotoranku sendiri. 1 hal lagi mae, Jade adalah orang yang sudah menjualku pada mafia untuk melunasi semua hutang-hutangnya." cerita Kana sambil menunjuk pada Jade.
"Tapi Jade juga sangat menyayangimu Kana. Walaupun dia sudah menjualmu pada mafia, namun bukankah pada akhirnya semuanya berakhir bahagia bukan? Mae mohon maafkan Jade, Kana.." mohon Cony.
"Sekarang jawab pertanyaanku. Siapa yang membantumu kabur dari panti sosial?" tanya Kana pada Jade.
"A-anakku yang telah membantuku kabur. Dulu aku pernah hamil diluar nikah dan melahirkan seorang anak yang kutitipkan di panti asuhan. Siapa tahu kalau anakku sekarang sudah sukses, tapi masih mau memanggilku dengan sebutan mae.." jawab Jade.
"Siapa anakmu? Siapa ayah dari anakmu, Jade? Katakan padaku!!" gesa Cony yang membuat Jade menunduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
King Mafia My Husband
FanfictionGulf Kanawut, seorang pemuda berusia 22 tahun yang dijual oleh ibunya yang mempunyai hutang yang sangat banyak pada seorang rentenir. Dia tidak bisa membayar hutang tersebut sampai pada akhirnya Kana dijual oleh ibunya sendiri pada seorang mafia kej...