BAGIAN 9 : Melodi

160 75 126
                                    

"Ada sesuatu yang bisa dirasa namun tidak bisa dijelaskan."

- RAMA

KEDIAMAN RAMA

Rama keluar dari pintu kamar yang dibuka. Pakaian longgar yang ia kenakan tampak sangat nyaman untuknya. Rama menyukai warna hitam dan putih dalam berpakaian. Dia lebih menyukai pakaian polos di banding motif.

Di dapur, Rama melihat ibu yang tengah mencuci piring. Ia menghampirinya, memeluk wanita itu dari belakang, meletakkan dagu pada pundak yang lebih rendah.

"Aku sulit jatuh cinta karena ibu," ucap Rama, wangi sang ibu memenuhi dirinya.

Wanita itu tersenyum. "Kau sedang menyukai seseorang, Rama?" tanya  Salma sembari membilas cucian piring yang tersisah.

Rama memandang wajah ibu. "Apa itu boleh?"

"Kenapa tidak?" Salma baru saja menyelesaikan pekerjaannya, mengeringkan tangan yang basah.

"Maaf bu." Rama memeluk Salma lebih erat.

"Ibu pasti kesulitan merawatku sendirian," ucapnya.

Han dan Salma sudah lama berpisah sejak Rama masih duduk di Sekolah Dasar. Ayahnya laki-laki berengsek dan merepotkan, dulu Rama sering mendapati mereka bertengkar.

Salma berbalik, memandangi putra semata wayangnya itu dengan bangga. Rama kecil sudah sangat dewasa sekarang, Salma memberikan pelukan penuh perhatian untuk anak laki-lakinya itu. Kecantikan Salma di usia yang tidak muda lagi kadang membuat mereka tampak seperti sepasang kekasih di situasi tertentu.

Terlihat hubungan ibu dan anak yang sangat kuat, mereka adalah dua insan yang pandai mengekspresikan rasa cinta. Rama seorang putra yang sangat menyayangi ibunya, anak laki-laki yang akan selalu melindungi Salma. Hubungan mereka penuh kasih dan sayang.
___

BAR

Han berada di sebuah bar dengan minuman dan seorang teman. Ia asik menenggak alkohol dari gelas kecil itu.

"Bagaimana? Kau sudah bicara dengan mantan istrimu?" tanya temannya.

Han menuang alkohol pada gelas, pria itu menggeleng kesal, meletakkan botol dengan kasar.

"Aku bertemu putraku, dia sangat membenciku," kata Han.

Han menenggak alkohol dari gelasnya, "Hidup mereka jauh lebih baik sekarang, mereka bahkan punya karyawan di kedai." ucapnya menunjukkan rasa iri.

"Han. Jika kau masih mencintainya, kembalilah dengannya," ujar seorang teman.

"Tidak tidak, aku tidak mencintainya," bantah Han.

"Lalu apa yang membuatmu tidak bisa meninggalkan mereka sampai sekarang?" tanya teman Han tidak mengerti.

Han mengambil minumannya, menenggak langsung minuman keras dari botol. Pria itu bersendawa, meletakkan botol pada meja. Ia tersenyum licik dalam keadaan setengah sadar.
___

COFFEE SHOP

Rama meninggalkan rumah untuk bekerja di kedai milik mereka. Mereka memiliki 2 orang karyawan untuk membantu pekerjaan di kedai, namun Rama dan Salma tetap menghandle kedai secara langsung. Rama sangat menyukai tempat ini, ia menatanya menjadi seperti rumah yang nyaman.

Saat sedang melakukan pekerjaannya. Rama melihat seorang gadis di luar kedai, gadis itu adalah Sarah yang tengah memperhatikannya di luar sana. Tampaknya ada sesuatu yang ingin gadis itu sampaikan. Rama langsung menghampiri Sarah dan memintanya masuk sebelum menanyakan maksud kedatangannya.

WHY Season 1 : NightMare (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang