"Meski hanya sehari saja, aku ingin merasakan keindahan."
- ARUNIKA
KEDIAMAN INKA
Inka yang baru saja keluar dari kamarnya di pagi hari menjelang siang, ia pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Di sana Teguh sedang menyeduh secangkir kopi.
"Ayah pergi ke Yayasan hari ini?" tanya Inka pada ayah sambil menutup kulkas dengan sikunya.
"Ya, apa rencanamu hari ini?" Teguh membawa kopinya dan duduk di dekat Inka.
"Tidak ada," jawab Inka.
"Kalau begitu ikut ayah saja, terakhir kali kau pergi ke Yayasan saat kelas 2 SD, bukan?"
Awet muda dan gagah, Teguh adalah seorang ayah dua anak dengan ketampanan di atas rata-rata. Apapun yang Teguh kenakan terlihat cocok untuknya. Baju kaos lengan pendek menjadi favoritnya saat di rumah, terlihat seperti seorang ayah juga suami dengan bahu lebar itu.
Teguh tipe pria yang perhatian dan cenderung mengalah. Dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kedua anaknya dengan caranya sendiri. Inka membenci pria yang lemah dan tidak tegas, jadi dia tidak ingin bertemu dengan pria seperti ayahnya.
___*Berkendara*
Inka bersandar pada kursinya memandang ke jalanan perkotaan yang ramai. Teguh mengemudikan mobilnya dengan santai sambil sesekali melihat putrinya. Mereka akan pergi ke Yayasan Fajar siang itu, butuh waktu sekitar 2 jam untuk tiba di sana.
Bagaimana mungkin seorang ayah harus sangat berhati-hati untuk memulai percakapan dengan putrinya sendiri. Teguh melihat Inka sebagai manusia sedikit kata yang pernah ada, hingga mereka berada dalam keheningan. Inka terlihat santai, sambil sesekali melihat ke luar jendela.
*Suara klakson*
Ayah melirik Inka ragu, "Inka ...."
"Ayah minta maaf, sudah membentakmu kemarin," ucap ayah melihat putrinya yang sangat tenang hari ini.
Wajah tegasnya perlahan melemah, ayah tidak seharusnya meminta maaf. Inka lah yang tidak bisa mengendalikan dirinya saat itu.
"Sejak kecil, kau memang tidak banyak bicara Inka, kau harus sering mengobrol dengan ayah adik dan ibumu. Akhir-akhir ini sering terjadi kesalahpahaman di antara kita," ujar Teguh yang fokus berkendara.
Inka mendengarnya malas, ia bahkan tidak berselera untuk menanggapinya.
"Bukankah kalian sendiri yang tidak punya waktu untuk mengobrol?" balas Inka menghindari kontak mata.
Melihat Inka yang tampak tidak nyaman dengan ucapannya, Teguh langsung mengganti topik pembicaraan mereka.
"Apa kau ingin mampir untuk membeli ice cream, Inka?"
"..."
Teguh menepikan mobilnya untuk membeli ice cream.
___YAYASAN FAJAR
Teguh memarkirkan mobilnya di halaman Yayasan, tempat itu terlihat begitu nyaman. Setiap sudutnya memiliki susunan yang rapi, pepohonan dengan kursi-kursi kayu di bawahnya, serta meja dan bangku taman yang terlihat sangat nyaman untuk para jompo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY Season 1 : NightMare (END)
RomanceArunika Anindia Pamungkas, Inka sebutannya. Atlet renang dari Yayasan Keberbakatan Olahraga, seorang gadis dengan karakter yang rumit. Dia ditakdirkan hidup dengan hati yang beku. Ini bukan tentang kisah cinta yang pilu, melainkan tentang rumah den...